JAKARTA, KOMPAS.com — Melihat mulusnya perjalanan Gayus Tambunan di pintu imigrasi Bandara Soekarno-Hatta sebelum berangkat ke luar negeri, Wakil Ketua DPR Pramono Anung mempertanyakan jenis paspor "asli tapi palsu" yang digunakan Gayus.
Paspor biasa yang berwarna hijau atau paspor diplomatik dengan identifikasi warna biru. Jika menggunakan paspor hijau, pengawasan bisa dipertanyakan karena menurut anggota Komisi III Ahmad Yani, Gayus menggunakan pintu khusus di bandara. Namun, jika menggunakan paspor biru, tentu Gayus memperolehnya secara spesial.
"Katanya paspor Gayus dibuat dengan harga 100.000 dollar AS. Kalau pakai paspor diplomatik, ini luar biasa. Kalau saya saja mau buat paspor diplomatik itu kan harus pakai tanda tangan Menteri Luar Negeri," ungkapnya di Gedung MPR/DPR/DPD, Rabu (12/1/2011).
Politisi PDI-P ini mengaku dirinya memiliki dua paspor, satu paspor hijau dan satu paspor biru sebagai pimpinan DPR. Dalam tugas kenegaraan, paspor biru yang digunakan. Dalam perjalanan biasa, dirinya menggunakan paspor hijau.
Oleh karena itu, jika Gayus ke luar negeri dengan tujuan yang juga belum jelas, pembuatan paspornya juga harus ditelusuri. "Kalau betul Gayus ke luar negeri, paspornya seharga 100.000 dollar AS, dan menggunakan jalur diplomatik, ini bukti ada sebuah kekuatan yang membawa Gayus pergi ke luar negeri dengan cara seperti itu," kata Pramono.
"Sebab tak mungkin seorang seperti saya saja pimpinan punya dua paspor: paspor diplomatik sebagai pimpinan DPR, satu lagi paspor sebagai warga masyarakat biasa. Kalau saya gunakan paspor hijau, saya ya lewat pemeriksaan seperti biasa kecuali kalau sedang dinas atas nama DPR, saya gunakan paspor biru," paparnya.
Pramono mendorong Komisi III segera menelusuri persoalan ini ke Menteri Hukum dan HAM, pihak imigrasi, hingga mantan Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri. Pramono pun menduga ada kekuatan lain yang menyokong aktivitas Gayus selama ini.
Gayus seperti tahu banyak hal dan hal-hal itu belum diungkapkannya. "Wajah Gayus itu seperti tidak ada persoalan. Dia pakai media untuk menyampaikan message. Dan dia perankan panggung depan dan belakang. Ini menjadi tantangan bagi Pemerintah apakah kasus Gayus akan dibuka selebar-lebarnya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.