Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Masih Prima untuk Jadi Presiden

Kompas.com - 09/01/2011, 05:21 WIB

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

JAKARTA, Kompas.com - Kader PDI Perjuangan Muruarar Sirait mencatat ada empat hal yang bisa menggambarkan untuk calon presiden yang akan diusung PDI Perjuangan saat ini, diantaranya kesehatan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, masih menunjukan kondisi yang prima di tahun 2010. Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan bidang kepemudaan ini, Megawati, selama 2010 terus berkeliling ke provinsi-provinsi yang ada di Indonesia mulai dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Kesehatan Ibu Megawati di tahun 2010 ini, beliau terus berkeliling Indonesia dan saya melihat ia masih kuat melakukan kunjungan-kunjungan tersebut," kata Maruarar saat ditemui di rumah sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, seusai menjenguk Taufiq Kiemas yang saat ini terbaring sakit, Sabtu (8/1/2011).

Bukan hanya itu. Catatan lainnya, di antara calon presiden yang berkembang saat ini sesuai hasil survey Barometer Indonesia, nama Megawati masih paling tinggi dibandingkan nama-nama lainnya seperti Anas Urbaningrum, Muhaimin Iskandar, Aburizal Bakrie, dan lainnya.

"Hasil survei tersebut menunjukan keinginan publik," ujarnya.

Kemudian catatan ketiga, menurut Maruarar, dalam penentuan ketua umum PDI Perjuangan, Megawati didukung seluruh peserta kongres yang dihadiri 500 DPD dan DPC se-Indonesia.

"Apa itu artinya, di dalam internal partai sendiri pun kita solid," imbuhnya.

Kemudian dalam catatannya pun, Megawati juga masih dipandang di mata dunia internasional. Buktinya Kamboja mengundang Megawati untuk menjelaskan pemilihan umum yang berhasil di Indonesia.

"Meskipun Ibu Mega kalah dalam Pilpres 2009, tetapi Ibu Mega mampu membangun tradisi politik yang sehat, dengan sikap politik yang konsiosten," terangnya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com