Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus Sempat ke Singapura?

Kompas.com - 02/01/2011, 10:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus suap dan penggelapan pajak Gayus Halomoan Tambunan sempat membuat heboh karena "pelesir" ke Bali meski berada dalam tahanan polisi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Mantan pegawai pajak itu tertangkap kamera wartawan Kompas tengah menonton pertandingan tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali, awal November 2010. Apakah kepergian ke Bali itu satu-satunya "aksi" Gayus meloloskan diri?

Seorang penumpang pesawat AirAsia bernama Devina menulis surat pembaca di Kompas dan mengaku bahwa ia pernah melihat seseorang mirip Gayus dalam penerbangan ke Singapura pada September 2010.

Devina sebenarnya sudah curiga bahwa pria berkacamata dan mengenakan wig tersebut adalah Gayus. Namun, saat itu ia tidak memiliki keberanian untuk memotretnya.

Setelah kasus Gayus "pelesir" ke Bali ramai diberitakan di media massa dan foto Gayus menyamar tersebar, barulah Devina yakin, orang yang dilihatnya saat itu memang benar adalah Gayus.

Berikut isi surat pembaca yang dimuat Kompas hari Minggu (2/1/2011):

Pria Berkacamata Memakai Wig

Melihat foto Gayus dengan wig dan kacamata, yang belakangan ini beredar banyak di media massa, saya merasa yakin bahwa pernah melihat orang yang sama di Bandara Soekarno-Hatta, hari Kamis, 30 September 2010. Saat itu saya sedang menunggu penerbangan ke Singapura di ruang tunggu keberangkatan pesawat.

Ketika itu seorang pria memakai wig dan kacamata masuk ke ruangan tempat saya menunggu, lalu berada di penerbangan yang sama ke Singapura. Saya menatap beberapa kali, tetapi sayang saya tidak memiliki keberanian untuk mengambil foto dirinya karena jarak terlalu dekat. Saat itu, panggilan untuk masuk ke kabin pesawat sudah terdengar.

Setelah melihat foto tersebut belakangan ini banyak beredar di surat kabar dan berita di TV, saya semakin yakin bahwa orang yang berada satu penerbangan dengan saya ke Singapura tersebut memang Gayus. Mungkin ada pihak terkait yang merasa perlu untuk memeriksa hal tersebut. Berikut adalah penerbangan yang saya tumpangi saat itu AirAsia nomor penerbangan QZ 7780 waktu keberangkatan 11.20 WIB dari Jakarta menuju Singapura hari Kamis, 30 September 2010.

Benarkah yang dilihat Devina adalah Gayus?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com