Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Peternak Lebah yang Jadi Taipan

Kompas.com - 30/12/2010, 09:24 WIB

Dengan kekayaan sebesar 2,75 miliar dollar New Zealand dari hasil pembagian aset Sovereign Group dengan sang adik, Richard mendirikan kembali kekaisaran bisnisnya.

Jika Sovereign Group yang dia bangun bersama adiknya sejak nol berbasis di Monaco, Richard memilih Singapura sebagai pusat kegiatan Orient Global. Pilihan jatuh ke Negeri Merlion tersebut bukan tanpa sebab. Menurutnya, dominasi ekonomi global akan tetap fokus di Asia. Bahkan, ia memprediksi, kelak pada 2050, benua terbesar di bumi itu bakal menjadi pusat perkembangan ekonomi dunia lewat China dan India.

Richard yakin, Singapura sebagai salah satu negara paling maju di kawasan Asia Tenggara merupakan teritori yang mumpuni guna merancang strategi bisnis. Soalnya, Singapura memiliki letak yang strategis, menjadi negara persilangan dari negara superpower ekonomi di kemudian hari: China dan India.

Selain itu, Richard mengatakan, Singapura juga salah satu macan Asia baru bersama Hong Kong, Taiwan, dan Korea Selatan. Dari sisi regional, negara yang mendapat kemerdekaan dari Inggris pada 31 Agustus 1963 ini berada di kawasan Asia Tenggara yang secara ekonomi sedang tumbuh dan berkembang, bersama antara lain Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Tidak hanya itu, Richard menambahkan, Singapura juga aman, bersahabat, dan transparan untuk menunjang iklim investasi yang lebih kondusif. Dan, di negara yang pernah bergabung dengan Malaysia pada 16 September 1963 tersebut, pria kelahiran Selandia Baru itu membangun kembali kerajaan bisnisnya.

Tak melulu berorientasi bisnis, aspek sosial dan nilai-nilai kemanusiaan juga menarik minat Richard. Tak heran, pada tahun yang sama dengan pendirian Orient Global, ia juga meluncurkan freedom to creative atau dalam terjemahan bebasnya berarti kebebasan berekspresi.

Program itu merupakan bentuk apresiasi Richard terhadap pihak-pihak yang berperan aktif dalam membangun kekuatan seni untuk mempromosikan keadilan sosial. Termasuk, memberikan inspirasi dan semangat kepada setiap manusia di muka bumi ini. Ia kemudian memberikan penghargaan internasional bertajuk The Freedom to Create Prize.

Richard menilai, masyarakat yang adil sangat penting untuk pembinaan kemakmuran dan menciptakan perdamaian dunia. Oleh karena itu, fokus program freedom to creative menyasar wilayah-wilayah yang memiliki masalah intoleransi, konflik serta infrastruktur yang kurang.

Semua faktor itu, Richard mengungkapkan, dapat menghambat kreativitas seseorang untuk berkembang dan maju.

Program sosial ini terus berjalan saat Orient Global bermetamorfosis menjadi R.F. Chandler pada April 2010. Hingga kini, Richard masih konsisten dengan visi dan misi awal program tersebut, yaitu membangun kesejahteraan untuk hari esok. Ia percaya, kreativitas adalah pendorong utama mewujudkan misi tersebut.

Di samping itu, Richard juga mengeluarkan duit dari sakunya sebesar 100 juta dollar AS untuk membantu kegiatan pendidikan di negara-negara berkembang, semisal India, dengan fokus utamanya adalah membangun sekolah swasta murah. (Fahriyadi/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com