Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Korupsi hingga Ancaman Pangan

Kompas.com - 27/12/2010, 03:45 WIB

Beberapa di antaranya dugaan kasus suap Rp 500 juta yang melibatkan Sekretaris Daerah Bantul Gendut Sudarto, kasus akuisisi Bantul Radio, serta kasus tembakau virginia. Sampai sekarang, kasus-kasus tersebut masih berada di tangan kejaksaan.

Petaka pertanian

Tahun 2010 juga menjadi ancaman bagi produksi pangan di Bantul. Anomali iklim dan cuaca membuat banyak petani gagal panen sehingga produksi pangan terganggu. Kondisi itu tentu memengaruhi perekonomian keluarga para petani.

Petaka itu mulai terasa sejak bulan Mei. Hujan yang turun di tengah musim kemarau membuat 90 hektar lahan bawang merah dan 115 hektar kedelai terendam air. Akibatnya, petani gagal panen dan sebagian terpaksa panen dini.

Kejadian itu terparah sepanjang sejarah pertanian di Bantul. Petani tidak menduga hujan turun dengan intensitas tinggi. Menurut perhitungan mereka, awal Mei sudah memasuki kemarau. Ternyata keliru.

Banjir di lahan pertanian terus meluas saat masuk musim hujan pada sejak Oktober lalu. Tingginya curah hujan juga membuat puluhan hektar tanaman tembakau dan cabai rusak.

Tak hanya karena anomali iklim, ancaman pangan juga datang dari lahar dingin Merapi. Setidaknya, ada 9 hektar sawah dan 1 hektar tanaman tebu terendam lumpur lahan dingin.

”Serangan wereng coklat juga sempat mengancam. Namun, dengan kesigapan pemerintah, serangan tersebut bisa diatasi sehingga tidak sampai parah seperti di daerah lain,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Edy Suharyanto.

Menurutnya, berbagai tantangan alam itu dipastikan membuat produksi pangan di Bantul tahun 2010 mengalami penurunan. ”Angka produksi pangan masih hitung. Tahun depan kami berharap bisa pulih, minimal seperti tahun 2009,” katanya.

Demam berdarah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com