Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Agropolitan, Kekayaan Pemalang

Kompas.com - 22/12/2010, 05:34 WIB

Wilayah yang selama ini sering kekurangan air, ternyata bisa menjadi sumber kekayaan bagi Kabupaten Pemalang. Bahkan tanaman sayuran dan peternakan berkembang dan menjadi penggerak ekonomi masyarakat.

Wilayah tersebut terkenal dengan Kawasan Agropolitan Waliksarimadu, yang merupakan akronim nama-nama kecamatan di Kabupaten Pemalang bagian selatan, yakni Watukumpul, Belik, Pulosari, Moga, dan Randudongkal.

Selama ini, kawasan yang berada di ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan air laut tersebut, sering kekurangan air, terutama pada musim kemarau. Namun, belakangan kawasan ini mampu menjadi sentra penghasil aneka tanaman sayuran dan hasil peternakan di Pemalang.

Kawasan Agropolitan Waliksarimadu terbentuk tahun 2002. Namun jauh sebelum itu, masyarakat sudah mengembangkan budidaya tanaman sayuran, seperti kubis dan cabai.

Saeni (47), warga Desa Gombong, Kecamatan Belik, mengakui sudah mengolah tanah lebih dari 10 tahun lalu. Bersama suaminya, Kartono, ia memanfaatkan tanah sawah dengan menanam berbagai tanaman sayuran secara bergantian, seperti cabai, tomat, dan kubis. Dari lahan seluas sekitar 4.000 meter persegi, kehidupan keluarganya terus berjalan hingga saat ini.

Seiring pengembangan kawasan tersebut sebagai kawasan agropolitan, produksi tanaman sayuran meningkat. Data dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Pemalang, pada 2009, luas areal cabai di kawasan Waliksarimadu mencapai 351 hektar (ha), dengan produksi sekitar 6.504 ton per tahun. Tingkat produktivitas tanaman cabai di daerah itu sekitar 17,1 ton.

Luas areal tomat sekitar 192 ha, dengan produksi 3.072 ton per tahun. Tingkat produktivitas tanaman tomat sekitar 16 ton per ha. Jumlah populasi sapi juga mencapai 1.724 ekor.

Cabai besar

Menurut Sekretaris Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Pemalang, Ruhadi, komoditas yang diunggulkan dari kawasan Waliksarimadu yaitu cabai besar (yang terkenal dengan varietas cabai selaras) dan sapi potong. Cabai itu memiliki tampilan warna lebih merah, mengilap, dan besar.

Selain lima kecamatan tersebut, Kecamatan Warungpring (pecahan dari Kecamatan Moga dan Randudongkal) juga masuk dalam kawasan agropolitan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com