Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Belum Aman

Kompas.com - 17/12/2010, 04:48 WIB

Pelatih Simon McMenemy tampak melambai-lambaikan tangan dengan santai kepada penonton. Sejumlah pemain Filipina yang kebanyakan adalah pemain nonprofesional juga tampak santai, bahkan ada yang berfoto-foto di lapangan. Mereka tampak sama sekali tidak terintimidasi oleh teriakan pendukung Indonesia.

”Saya puas dengan permainan para pemain. Suporter di sini sungguh luar biasa. Ini pengalaman yang sangat berharga bagi para pemain. Kami bermain sesuai dengan rencana, tetapi pemain ke-12 benar-benar membantu Indonesia. Kami kecewa karena tidak bermain di kandang sendiri, tetapi kami gembira bermain di sini karena saya cinta sepak bola. Bermain di depan 80.000 penonton sungguh pengalaman tidak ternilai. Penonton Indonesia sungguh luar biasa,” ujar pelatih yang masih berusia 32 tahun ini.

Diperkuat sedikitnya delapan pemain berbasis di Eropa, Filipina menjadi tim paling mengejutkan selama pergelaran Piala AFF tahun ini. Tim yang semula dianggap sebagai ”anak bawang” di kawasan Asia Tenggara itu tiba-tiba menjadi raksasa yang mampu menaklukkan juara bertahan Vietnam, 2-0, dan menahan juara tiga kali, Singapura, 1-1.

Dalam sejarah Piala AFF, kedua tim pernah bertemu pada tahun 1998 (masih bernama Piala Tiger). Pada laga di babak penyisihan grup itu, Indonesia menang 3-0. Dua tahun berikutnya, Indonesia kembali mengalahkan Filipina 3-0. Kemenangan terbesar Indonesia diraih pada tahun 2002 saat berhasil menghujani gawang Filipina dengan skor 13-1.

Namun, Filipina sekarang tidak lagi selemah itu. Mereka diperkuat pemain seperti Younghusband bersaudara, Phil dan James, yang adalah lulusan Akademi Chelsea, penjaga gawang Fulham, Neil Etheridge, mantan gelandang Wimbledon, Rob Gier, dan juga gelandang Chris Greatwich. Etheridge memiliki rekor terbaik saat penyisihan grup dengan hanya satu kali kebobolan.

”Filipina sangat bagus. Mereka sangat sulit dihadapi, pertahanan mereka sangat sulit untuk dibongkar. Saya cukup terkejut karena mereka lebih baik dari perkiraan kami saat menonton video penampilan mereka,” ujar Riedl.

Menghadapi laga kedua, Indonesia yang hanya butuh hasil imbang tetap akan berusaha untuk memetik kemenangan. ”Kami tidak akan mengejar hasil imbang, terlalu berbahaya. Filipina barangkali akan lebih menyerang untuk mengejar ketinggalan. Dengan demikian, mungkin kami bisa dapat ruang untuk menyerang,” katanya.

Sementara McMenemy menyatakan, timnya tetap akan tampil dengan disiplin seperti pertandingan pertama. Meski ketinggalan, mereka tidak mau terlalu terburu nafsu untuk menyerang.

”Sangat penting bagi kami untuk tetap disiplin. Ketinggalan 1-0 masih memungkinkan. Jika kami ketinggalan dua atau tiga gol, akan sangat sulit,” ucapnya.

(ANG/RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com