Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Ingin Pimpin Timwas Century

Kompas.com - 16/12/2010, 14:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar saat ini menginginkan agar Tim Pengawas Kasus Bank Century dipimpin oleh Partai Golkar. Saat ini, Timwas Century dipimpin secara bergantian oleh pimpinan DPR RI. Dikatakan, ketika dipimpin pimpinan DPR dari partai tertentu, greget Timwas Century tak terasa.

"Keliatannya Timwas fokusnya kurang begitu menukik karena dipimpin secara bergantian. Kalau bisa, Timwas dipimpin Wakil Ketua DPR RI Bidang Polkam (Priyo Budi Santoso dari Fraksi Golkar). Dengan demikian, rapat bisa lebih terarah," kata Setya ketika membuka Rapat Kerja Fraksi Partai Golkar 2010-2011 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.

Sebelumnya, hal senada juga diungkapkan Priyo di Akbar Tandjung Institute beberapa waktu lalu. "Timwas Century sempat tak berjalan optimal ketika dipimpin oleh salah seorang pimpinan DPR," katanya.

Dikatakan Priyo, terkait kasus Bank Century yang ditenggarai merugikan uang negara sebesar Rp 6,7 triliun, Parlemen menaruh harapan pada Komisi Pemberantasan Korupsi. "Kami hands up dengan Kejaksaan dan Kepolisian," kata Priyo.

Priyo juga berharap KPK dapat menggunakan kemampuan investigasinya dalam menuntaskan kasus Century dengan bermodalkan segudang temuan Pansus Bank Century. Saat itu, DPR memutuskan opsi C yang menyatakan adanya kesalahan pengambilan kebijakan terkait kasus Century.

Dikatakan, bola saat ini tetap berada di tangan penegak hukum, yang telah diamanatkan DPR untuk menyelesaikan kasus Century. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com