Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Kasus Cirus Dipertanyakan

Kompas.com - 12/12/2010, 15:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap Polri terhadap penanganan kasus Jaksa Cirus Sinaga dipertanyakan. Pasalnya, hingga saat ini, tidak jelas kapan Cirus diperiksa oleh penyidik Bareskrim Polri terkait dugaan pemalsuan dokumen rencana penuntutan (rentut) untuk Gayus Halomoan Tambunan.

Donald Fariz, peneliti di Indonesian Corruption Watch (ICW), mengatakan, banyak kejanggalan dalam penanganan kasus Cirus. Contohnya, Cirus sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh tim independen Polri terkait dugaan menerima suap dari Gayus melalui Haposan Hutagalung.

"Kemudian tidak berselang lama, dia berubah statusnya menjadi saksi. Menurut kita itu kejadian yang sangat aneh dan sangat mencurigakan sekali yang dilakukan Polri," kata Donald ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (12/12/2010).

Keanehan selanjutnya, tambah dia, hingga saat ini Cirus belum diperiksa terkait dugaan pemalsuan rentut. Padahal, intitusi Kejaksaan yang melaporkan anggotanya itu ke Bareskrim Polri. "Institusi sebesar Polri tidak mampu menyentuh seorang Cirus Sinaga. Ini menjadi tanda tanya bagi publik," lontarnya.

Dikatakan Donald, jika Cirus tidak memiliki posisi tawar yang kuat, tentunya Polri akan mudah menjerat Cirus. "Artinya, kehawatiran kita, ada sesuatu yang dimiliki oleh Cirus sehingga Polri lemah. Dia menangani kasus-kasus besar seperti kasus Antasari Azhar (mantan Ketua KPK). Institusi sebesar Polri takluk dengan Cirus," kata Donald.

Jika nantinya Polri benar memeriksa Cirus, ia berharap Polri tidak hanya mengusut sebatas pemalsuan rentut, namun mengusut motif pemalsuan. "Bocornya rentut hanya akhir. Tapi dalam proses itu ada iming-iming. Tidak mungkin mudah seorang jaksa peneliti membocorkan rentut tanpa imbalan. Kalau Polri mau, pasti bisa cari bukti adanya suap," tambah dia.

Tumbur Simanjuntak, pengacara Cirus, mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima surat panggilan pemeriksaan oleh Polri. "Belum ada ke kita. Kalau ada kita pasti penuhi," kata dia ketika dihubungi.

Seperti diberitakan, Cirus dan Haposan berkali-kali membantah memalsukan rentut. Keduanya mengaku seragam yakni tidak tahu menahu soal rentut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com