Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Percaya Nunun Memang Benar Sakit

Kompas.com - 08/12/2010, 16:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga menelaah penyakit lupa berat yang diderita Nunun Nurbaeti. KPK mengaku percaya bahwa saksi kunci kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004 ini memang benar menderita sakit sehingga berulang kali mangkir dari pemeriksaan.

"Dilihat hasil rekam medisnya kan sudah ada. Sudah dilihatkan dan dibacakan, dan ini memang seperti itu sakitnya," ucap Direktur Penindakan KPK, Ade Raharja, Rabu (8/12/2010) di Gedung KPK, Jakarta.

Ketika ditanya, apakah ada tindakan KPK untuk memeriksa fisik Nunun, Ade tidak menjawab secara jelas. Ia hanya menegaskan bahwa rekam medis yang dimiliki KPK saat ini, meski berasal dari dokter Nunun, menunjukkan bahwa Nunun dinyatakan sakit sehingga tidak bisa mengikuti pemeriksaan di KPK.

"Ya kalau orang sakit, diperiksanya kan nanti bilang sakit. Tapi begini, langkah-langkah penyidikan itu tetap dilakukan," ucap Ade.

Langkah panggil paksa pun lagi-lagi tidak bisa dilakukan. Pasalnya, menurut Ade, Nunun selama tidak datang pemeriksaan selalu memberikan keterangan sakit, tidak pernah tidak ada keterangan sehingga KPK tidak menjemput paksa Nunun.

Selain itu, KPK juga tidak mengetahui keberadaan Nunun hingga kini sehingga tidak bisa dilakukan upaya penjemputan, apalagi mengirimkan dokter lain sebagai second opinion.

Seperti dikabarkan, Nunun adalah saksi kunci dalam kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI, Miranda S Goeltom, senilai Rp 24 miliar kepada anggota DPR. Selama ini, sidang Pengadilan Tipikor dan KPK baru bisa mengungkap keberadaan Arie Malangjudo sebagai pihak perantara antara Nunun untuk memberikan cek perjalanan serta anggota Fraksi Partai Golkar, PPP, PDI-P, dan TNI/Polri sebagai penerima. Namun, keberadaan sponsor besar di balik pemberian cek perjalanan tersebut sampai sekarang masih buram.

Adapun Arie merupakan mantan Direktur Utama PT Wahana Esa Sejati, perusahaan milik Nunun. Dalam beberapa kali sidang, Arie menyebutkan bahwa dia hanya pihak perantara yang mendapat tugas dari Nunun untuk mengantarkan cek perjalanan kepada beberapa politisi DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com