Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Pulangkan Teroris Indonesia

Kompas.com - 03/12/2010, 16:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam waktu dekat, Kepolisian Diraja Malaysia akan mengekstradisi tersangka teroris, Fadli Sadama (27) ke Indonesia untuk menjalani proses hukum terkait serangkaian kasus teroris di Tanah Air.

"Tinggal tunggu proses administrasi di Kuala Lumpur. Mudah-mudahan paling tidak pekan depan bisa ditarik kembali ke Indonesia," ucap Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Iskandar Hasan, Jumat (3/12/2010).

Iskandar menjelaskan, Fadli ditangkap di Malaysia hasil dari koordinasi antara tim Densus 88 Anti Teror Polri dengan pihak Polisi Dirja Malaysia. Penangkapan itu pengembangan dari kasus perampokan Bank CIMB di Medan oleh kelompok teroris. "Saat ditangkap dia bawa dua pucuk pistol yang akan dibawa ke Indonesia. Jadi dia membeli senpi di Malaysia," kata Iskandar.

Fadli, kata Iskandar, baru keluar dari lapas di Medan pada Juli 2010. Dia divonis terkait serangkaian kasus yakni perampokan Bank Lippo di Medan tahun 2003, merencanakan perampokan bank di Aceh tahun 2008, serta membiayai serangan bom ke Hotel JW Marriot tahun 2003 oleh Noordin M Top dan Dr Azhari. "Selama di penjara di Medan bersama rekannya Toni Togar merencanakan merampok Bank CIMB. Dia keluar lalu bulan Agustus terjadilah perampokan," jelas dia.

Seperti diberitakan, tim Densus 88 Anti Teror telah membawa Toni ke rumah tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, untuk menjalani pemeriksaan terkait perampokan CIMB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com