Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Rekam Jejak Basrief Arief

Kompas.com - 26/11/2010, 10:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jaksa Agung terpilih, Basrief Arief, sudah cukup malang melintang di jajaran Kejaksaan Agung. Selama 36 tahun, Basrief mengabdi pada korps Adhyaksa terhitung sejak tahun 1971 hingga ia pensiun pada 20 Maret 2007.

Terakhir, Basrief merupakan pejabat eselon satu dengan pangkat pembina utama/jaksa utama dan bergolongan IV/e saat menjabat  wakil jaksa agung  tahun 2005. Sebelumnya, ia juga menjabat  jaksa agung muda intelijen (2001) dan kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta (2000).

Basrief yang mendapatkan gelar sarjana hukumnya pada jurusan Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Andalas (1975) serta master hukum di Universitas Padjadjaran (2000) diakui tidak akan menimbulkan resistensi dari kalangan kejaksaan. Pasalnya, Basrief dinilai memiliki jaringan yang kuat di kalangan internal kejaksaan.

"Jaringan beliau di sini kuat, pandai bergaul, kami semua menerima beliau sebagai jaksa agung karena memang  dia juga dari internal," ucap Kapuspenkum Kejaksaan Agung Babul Khoir Harahap, Jumat (26/11/2010), di Kejaksaan Agung, Jakarta.

Berikut daftar riwayat singkat Jaksa Agung terpilih, Basrief Arief.

Nama: Basrief Arief, SH, MH
Tempat/Tanggal Lahir: Tanjung Enim/23 Januari 1947
Umur: 63 tahun
Agama: Islam
Status Nikah: Kawin
Jumlah Anak: 3 orang
Pendidikan Terakhir: Magister Hukum UNPAD tahun 2000
Menjadi jaksa sejak: 30 September 1971
Jabatan Terakhir: Wakil Jaksa Agung di Kejaksaan Agung (2005)
Tanggal Pensiun: 20 Maret 2007
Riwayat Tempat Bertugas dan Jabatan:
1. Calon Pegawai Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, tahun 1967
2. Jaksa Fungsional Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, tahun 1971
3. Kasubsi Sosial dan Politik Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, tahun 1976
4. Kasubsi Tindak Pidana Subversi Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, tahun 1978
5. Kasub Tipid Umum Lain Jakarta Pusat (Tipe A) di DKI Jakarta, tahun 1981
6. Kasipidum Bandar Lampung (Tipe A) di Lampung, tahun 1985
7. Kasipidum Surabaya (Tipe A) di Jawa Timur, tahun 1989
8. Kasi Penyidikan II, Direktorat Penyidikan, tahun 1991
9. Kepala Kejaksaan Negeri Belawan di Sumatera Utara, tahun 1991
10. Kepala Bagian Humas Biro Umum, tahun 1994
11. Kepala Kejaksaan Negeri Cibinong (Tipe A) di Jawa Barat, tahun 1995
12. Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Tipe A) di DKI Jakarta, tahun 1996
13. Asisten Tindak Pidana Umum (Aspidum) Kejati DKI Jakarta, tahun 1997
14. Staf Ahli Kejaksaan Agung, tahun 1998
15. Kepala Biro Umum Kejaksaan Agung, tahun 2000
16. Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, tahun 2000
17. Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) tahun 2001
18. Wakil Jaksa Agung, tahun 2005

Data Pendidikan Formal:
1. Hukum Perdata, Universitas Andalas (S-1), tahun 1975
2. Magister Hukum Universitas Padjadjaran (S-2), tahun 2000

Kedinasan:
1. Susdas Wira Intel, lulus tahun 1987
2. Trampil Jaksa Pidum, lulus tahun 1988
3. Spadya, lulus tahun 1990
4. Penyelundupan, lulus tahun 1992
5. Sespanas, lulus tahun 1995
6. Lemhanas, lulus tahun 1991
7. Perjanjian RI-Perancis di Perancis, lulus tahun 2003

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

    Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

    Nasional
    Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

    Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

    Nasional
    Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

    Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

    Nasional
    PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

    PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

    Nasional
    Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

    Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

    KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

    Nasional
    Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

    Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

    Nasional
    Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

    Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

    Nasional
    KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

    KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

    Nasional
    Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

    Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

    Nasional
    KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

    KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

    Nasional
    PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

    PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

    Nasional
    Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

    Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

    KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

    Nasional
    PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

    PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com