Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Visa Olimpiade Astronomi Diatasi UKP4

Kompas.com - 22/11/2010, 20:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Wakil Presiden Boediono meminta Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) membantu memperlancar pelaksanaan penyelenggaraan ke-6 Asian-Pacific Astronomy Olympiad (AP AO) di Kabupaten Tolikara, Pegunungan Tengah Karubaga, Provinsi Papua, akhir November hingga awal Desember 2010.

Khususnya, soal izin keimigrasian setelah salah satu peserta Olipiade Astronomi dari Bangladesh gagal ikut akibat tidak mendapatkan visa masuk ke Indonesia. Dua peserta lainnya, Kirgistan dan Kazakstan, juga masih sulit mendapatkan visa hingga saat ini ini.

Juru Bicara Wapres, yang juga Staf Khusus bidang Media Massa Yopie Hidayat, seusai mendampingi Wapres Boediono menerima panitia dan 15 peserta APAO, Senin (22/11) di Istana Wapres, Jakarta, saat dihubungi Kompas, membenarkan Wapres telah meminta bantuan UKP4 untuk memperlancar pengurusan keimigrasian hal itu.

Sebelumnya, saat Wapres menerima panitia dan peserta APAO, Yohannes Surya, pendiri Surya Institute, meminta dukungan Wapres untuk memperlancar kedatangan perwakilan negara-negara peserta mengikuti olimpiade tersebut, khususnya dalam proses keimigrasian para peserta.

"Mohon dukungan Pak Wapres atas kedatangan anak-anak peserta Olimpiade Astronomi sebagai wakil luar negeri, yang hingga kini masih ada sedikit masalah (perizinan) untuk mengikuti olimpiade," ujar Yohannnes.

Bangladesh ditolak masuk

Kepada Kompas, Yohannes mengakui, hingga kini, masih ada masalah mengenai izin mendapatkan visa masuk ke Indonesia, khususnya dari Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Ma nusia.    

"Kedatangan sejumlah peserta masih ada masalah sedikit dari Imigrasi. Jadi, mereka kesulitan untuk datang ke sini. Kedua negara itu adalah Kyrgiztan dan Kazakhstan. Padahal, mereka tidak ada masalah. Sekarang kami terus mengupayakan supaya mereka juga mendapatkan visa," ujar Yohannes.

Menurut Yohannes, Bangladesh, sebagai salah satu negara peserta Olimpiade Astronomi, telah mengundurkan diri sebelumnya. Sebab, mereka tidak dapat visa masuk. Bangladesh tidak diizinkan masuk, karena Banglade sh dinilai satu negara yang statusnya 'harus diperhatikan', jelas Yohannes.

Yohannes mengaku selain menyampaikan permohonan langsung, panitia juga menyampaikan surat resmi ke Sekretariat Wapres untuk bantuan keimigrasian tersebut.

Sebelumnya, saat silaturahim dengan panitia dan 15 peserta Olimpiade Astronomi, Wapres didampingi Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto dan Pelaksana Tugas Seswapres Eddy Purwanto.

Lebih jauh, pilihan Kabupaten Tolikara sebagai lokasi penyelenggaraan Olimpiade Astronomi disebabkan, Tolikara terletak di atas pegunungan. "Tak hanya langitnya yang bersih karena tidak ada polusi, akan tetapi juga tidak ada cahaya lampu kota, yang bisa mengganggu observasi saat perlombaan," jelas Yohannes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com