Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nicolaus, Juragan Dendeng Rusa Merauke

Kompas.com - 14/11/2010, 08:30 WIB

Keberhasilan yang diraih Nicolaus ini tidak membuatnya tinggi hati. Dia justru menularkan kemampuannya kepada masyarakat Merauke yang tinggal di kota ataupun di daerah terpencil, seperti Distrik Sota dan Muting.

Sejak tahun 2003, Nicolaus dan putra kelimanya, Michael Meky Tjong (25), mengajarkan masyarakat cara membuat dendeng dan abon rusa. Ia juga mengajari warga sekitar mengolah ikan gabus menjadi ikan asin yang enak.

”Saya tidak memungut ongkos dari warga untuk pelatihan ini. Saya hanya meminta mereka membawa 10 ekor ikan gabus untuk bahan praktik,” ujar Nicolaus.

Ia berharap mampu menularkan kemampuannya guna meningkatkan pendapatan masyarakat di Merauke dan sekitarnya. Dengan demikian, pemassalan usaha tersebut diharapkan kian menguatkan nama besar Merauke sebagai penghasil dendeng dan abon rusa di Tanah Air.

Nicolaus juga berobsesi memasarkan produknya di kota-kota lain di Indonesia. Sejak didirikan tahun 1998, NC Production masih menjual produk di Merauke. ”Besarnya ongkos kirim dan adanya aturan yang melindungi populasi rusa membuat kami enggan menjual produk di luar Merauke,” katanya.

Dengan usia yang kian renta, Nicolaus mulai memercayakan usahanya kepada tiga dari sembilan anaknya. Ia berharap ketiga anaknya mampu mengembangkan usaha, terutama membuka cabang di Merauke dan sekitarnya. Saat ini pemasaran produk baru dilakukan oleh puluhan pedagang pengecer di pasar baru Merauke.

Salah satu putranya, Michael, berharap pemerintah daerah membantu NC Production dan pengusaha lainnya dalam pemasaran produk di luar Merauke. Pemerintah daerah diminta memfasilitasi pengusaha produk makanan di Merauke dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.

Ia khawatir minimnya peranan pemerintah membuat kualitas produk makanan yang dihasilkan semakin menurun karena pengusaha semata-mata mengejar keuntungan.

”Jika itu yang terjadi, tidak hanya satu atau dua pedagang yang akan dicap buruk oleh pembeli, tetapi seluruh pedagang di Merauke,” tutur Michael.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com