Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengarlah, Tante Memanggilmu...

Kompas.com - 29/10/2010, 12:35 WIB

Di tengah keadaan yang demikian, sejumlah orang di bawah tenda darurat yang didirikan di sekitar reruntuhan rumah warga dikejutkan oleh sesosok mungil yang bergerak di Sungai Pumonean, yang membelah wilayah permukiman itu. Ternyata sosok mungil tersebut adalah salah seorang warga, Andrifal Samaloisa (4), yang diketahui sudah empat hari hilang.

Andrifal datang dari arah dalam permukiman sembari mengapung di atas selembar styrofoam berukuran 70 cm x 70 cm. Ia terus menyusuri Sungai Pumonean ke arah pantai. Di depannya ada satu buah durian, yang diletakkan di atas lembaran styrofoam tersebut.

Sejumlah orang segera bergegas menjemputnya dengan sampan. ”Andrifal tinggal di dusun ini dengan neneknya,” kata Adol Bastian Samaloisa (28), paman Andrifal.

Saat dibawa ke bawah tenda darurat, terlihat bahwa Andrifal mengalami lecet-lecet di bagian dahi. Bocah itu tidak berkata apa pun. Diam seribu bahasa.

Segelas air mineral yang diberikan terus digenggamnya. Meski demikian, Andrifal masih mampu memahami perintah yang diberikan, termasuk ketika seorang dokter memeriksa kondisi kesehatannya.

Sehari sebelumnya, seorang bayi laki-laki korban tsunami di Dusun Muntei Baru-baru, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Kepulauan Mentawai, yang diperkirakan berusia sekitar satu bulan juga ditemukan dalam kondisi hidup.

Bayi itu hanya mengalami luka ringan di bagian dahi, tetapi mengalami demam. Kedua orangtuanya diketahui tewas. Kemarin bayi tersebut masih dalam perawatan Puskesmas Sikakap, Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Afi, perawat di puskesmas tersebut, mengatakan, bayi tanpa nama itu ditemukan pertama kali oleh seorang anak kecil di sekitar sungai di Dusun Muntei Baru-baru sekitar 12 jam setelah gempa bumi dan tsunami menghantam. Selain bayi tersebut, ada pula bayi lain usia tiga bulan yang selamat dari bencana tsunami. ”Bayi tersebut selamat bersama ayahnya, sementara ibunya tewas,” kata Afi.

Hingga kemarin masih banyak warga yang berupaya mencari anggota keluarga mereka, mengingat terbatasnya tenaga evakuasi. (INGKI RINALDI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com