Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengarlah, Tante Memanggilmu...

Kompas.com - 29/10/2010, 12:35 WIB

Elpi menolak tawaran istirahat, sekalipun hanya sekadar berhenti untuk minum. Dia terus berjalan dan begitu cepat menghilang di tengah belantara.

Hanya 50 orang

Sejumlah korban selamat dari Dusun Sabeugunggung mengatakan, dari sekitar 260 penduduk dusun itu, warga yang selamat hanya sekitar 50 orang.

”Banyaknya korban tewas karena mereka abai saat terjadinya guncangan gempa pertama yang tidak terlalu terasa kuat,” ujar Ritin Saleleubaja, warga.

Namun, lanjutnya, ketika gempa kedua datang, warga sudah kesulitan menyelamatkan diri. ”Saat itu gelombang tinggi sekali. Saya hanya sempat lari 5 meter dari rumah,” kata Ritin yang selamat setelah berpegangan di pepohonan.

Istrinya, Resna, dan dua anaknya, Esna Saleleubaja dan Isda Saleleubaja, menurut Ritin, tewas digulung ganasnya tsunami.

Kemarin, sembilan anggota Badan SAR Nasional Kota Padang yang menyisiri lokasi permukiman di dusun itu hingga 1 kilometer dari bibir pantai menemukan sejumlah jenazah. Bau menyengat yang mengaduk-aduk isi perut begitu terasa di sekitar itu.

Wilayah permukiman yang berada di tengah rerimbunan aneka pohon, seperti durian, sagu, kelapa, dan bambu, koyak tak bersisa. Pakaian, peralatan rumah tangga, dan reruntuhan rumah warga tersebar di seluruh bagian hingga mendekati bibir pantai.

Di sisi lain, sejumlah warga yang tampak sudah sangat letih terus berupaya mengevakuasi beberapa jenazah. Sebagian lainnya tampak pasrah dengan tatapan kosong.

Sosok mungil

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com