Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini 33 Tahun Menyimpan Gigi di Telinga

Kompas.com - 19/10/2010, 07:37 WIB

KOMPAS.com — Lebih dari 30 tahun Stephen Hirst menderita rasa nyeri dan salah satu telinganya tuli karena sakit kronik yang dia derita. Puluhan dokter dan klinik yang dia datangi tak jua menemukan penyebab penyakitnya. Misteri itu akhirnya terkuak setelah perawat menemukan sebuah gigi di dalam telinganya.

Hirst (47) mulai mengeluhkan rasa sakit di telinga kanannya ketika ia remaja. Tak terhitung berapa rumah sakit dan dokter yang dia temui untuk menemukan pemicu penyakit, tetapi hasilnya nihil.

"Rasa sakitnya tidak mau pergi. Padahal telinga saya sudah dibersihkan dan dokter juga telah memberi antibiotik karena saya sering terkena infeksi," kata pria asal Inggris itu.

Nyeri tak tertahankan yang dirasakan sangat menyiksa hidup Hirst. "Bila sudah tak tahan dengan sakitnya, saya sering membenturkan kepala ke tembok," katanya.

Walaupun sudah mendatangi berbagai klinik THT dan tak mendapatkan hasil yang memuaskan, Hirst tidak putus asa. Penasaran dengan kondisinya, ia mencoba berobat ke sebuah rumah sakit di Sheffield, Inggris.

Di sana, perawat melakukan pemeriksaan cukup detail pada bagian telinganya. Bagian telinganya disedot dengan alat khusus dan dibersihkan. Lalu sesuatu ikut terangkat oleh alat penyedot.

"Perawat itu tidak mengatakan apa pun pada awalnya. Ia hanya memandang benda itu, tak percaya, lalu bertanya apakah belum lama ini saya kehilangan sebuah gigi," kata Hirst. Si perawat lalu menunjukkan sebuah gigi susu yang ditemukan dalam telinga Hirst.

"Saya tak habis pikir bagaimana gigi susu itu selama puluhan tahun bisa bersembunyi dalam telinga," kata pria yang pernah bekerja di bidang tambang itu.

Dia menduga, gigi susu itu masuk ke telinganya ketika ia masih kecil. "Mungkin kejadiannya ketika saya terjatuh di meja waktu sekolah dasar dulu," katanya lagi.

Meski kini telinga kanannya tuli, ia mengaku lega karena tak lagi menderita nyeri. "Yang paling penting adalah rasa nyerinya sudah hilang. Saya tidak tahu bagaimana gigi susu saya bisa berada di telinga, tapi saya senang karena sekarang sudah disingkirkan. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com