Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerukunan Umat Beragama

Kompas.com - 13/10/2010, 14:17 WIB

Masa depan 

FKAUB didasarkan bukan dari skema konsep negara – masa itu dengan konsep penataran, melainkan upaya sadar para pemuka agama yang sangat khawatir dan mencemaskan masa depan kebhinnekaan bangsa ini waktu itu.Benny senantiasa teringat bagaimana Gus Dur membangun komunikasi dengan para pemimpin pondok pesantren se-Situbondo dengan kekurangan fisiknya.

”Saya tidak bisa lupa bagaimana Gus Dur menjelaskan perbedaan masjid dan gereja di depan umat. Umat bertanya-tanya mengapa mesti dibuat banyak gereja, bukankah satu gereja cukup, sebab semakin banyak gereja, dipahami sebagai Kristenisasi,” ujar Benny.

Sepak terjang Romo Benny bersama para rohaniwan agama lain waktu itu sungguh membangun wacana baru yang berbeda dengan cara negara membentuk konsep toleransi. Saat inilah ketika praksis keragaman atau pluralitas itu teruji terusmenerus, maka kehadiran visi besar seperti yang dilakukan Romo Benny amat berharga.

”Saya senantiasa memegang amanat Romo Mangun, yang mengingatkan kami para romo. Bahwa pastor Katolik tidak bekerja hanya untuk umat Katolik, melainkan untuk seluruh umat manusia. Lewat itu, antara lain kami bersama para santri aktivis ikut menampung pengungsi Sampit dan banjir bandang di Situbondo,” ucap Benny. (DODY WISNU PRIBADI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com