Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batalnya SBY Bukti Buruknya Pemerintahan

Kompas.com - 06/10/2010, 11:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Batalnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda untuk melakukan kunjungan kenegaraan merupakan bukti amburadulnya manajemen pemerintahan.

"Seandainya keberangkatannya itu memang penting demi bangsa dan negara, maka Presiden tidak seharusnya surut. Sekali layar terbentang, pantang surut ke belakang. Tinggal bagaimana mengantisipasi ancaman yang mungkin datang. Tetapi, kalau batal dengan alasan yang seakan dibuat-buat, membuktikan bahwa perjalanan ke Belanda itu memang tidak penting. Kalau tidak penting, mengapa bisa diagendakan. Artinya, ada pemborosan uang negara dan ini potensi korupsi," ujar Adhie M Massardi, mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid, di Jakarta, Rabu (6/10/2010).

Adhie mencontohkan, ketika Abdurrahman Wahid akan ke Aceh dan mendapat informasi berbahaya, tetapi karena penting demi bangsa maka kedatangannya ke Aceh tetap dilakukan. "Tinggal mempersiapkan pengamanan, Gus Dur diberikan rompi antipeluru, dan dipersiapkan juga skenario terburuk jika terluka maka sudah dipersiapkan rumah sakit di Medan, bahkan juga sudah mengontak rumah sakit di Malaysia dan Singapura, yang terdekat," ujarnya.

Artinya, kalau Presiden berencana berangkat ke Belanda, seharusnya sudah mendapat informasi yang cukup dari intelijen. Pembatalan ini selain membuktikan lemahnya intelijen Indonesia, juga membuktikan lemahnya diplomasi yang dilakukan diplomat Indonesia di Belanda. "Kalau diplomasi kita kuat maka seharusnya tuntutan RMS di pengadilan Belanda semacam itu bisa diantisipasi. Kalaupun ingin membatalkan, maka harus dicarikan jalan secara protokoler agar tidak menimbulkan ketersinggungan dan berbagai kesan kekanak-kanakan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

    Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

    Nasional
    Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

    Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

    Nasional
    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Nasional
    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Nasional
    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Nasional
    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Nasional
    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Nasional
    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Nasional
    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Nasional
    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Nasional
    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Nasional
    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

    Nasional
    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com