JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) turut berduka atas peristiwa tabrakan maut Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek dan KA Senja Utama di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Apalagi, 36 penumpang dinyatakan tewas atas tabrakan maut tersebut.
Atas tabrakan maut tersebut, PPP mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengevaluasi jajaran anggota kabinet yang terkait transportasi kereta api. "PPP meminta seluruh aparatur pemerintah yang bertanggung jawab terhadap sistem transportasi perkeretaapian nasional," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PPP Muhammad Romahurmuziy kepada Tribunnews.com, di Jakarta, Sabtu (2/10/2010).
Tuntutan PPP agar pemerintah melakukan evaluasi juga ditujukan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "KNKT harus segera melakukan evaluasi terhadap sebab-sebab kecelakaan, agar jelas sampai mana level siapa yang harus bertanggung jawab," ungkapnya.
Dia mengemukakan, pemulihan terhadap jalur kereta api harus dilakukan dalam waktu 1x24 jam. Hal ini mengingat vitalnya posisi kereta api dalam mobilitas penumpang di Jawa.
Bukan hanya itu, PPP meminta pemerintah menanggung semua biaya penyelenggaraan jenazah. "Pemerintah juga harus memastikan seluruh penumpang yang terluka mendapatkan penanganan semestinya dengan tanpa sedikit pun biaya," imbuhnya.
Untuk diketahui, polisi belum menentukan tersangka atas tabrakan maut di Pemalang, Jawa Tengah. Saat ini masih ada dua persepsi berbeda di lapangan terkait penyebab terjadinya kecelakaan. Di satu pihak kecelakaan tersebut terjadi dikarenakan pengatur lalu lintas, dan di sisi lain hal tersebut disebabkan karena kelelahan atau kelalaian masinis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.