Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Bukan Takut, tapi Belum Ada Bukti

Kompas.com - 01/10/2010, 12:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembeberan sumber dana Gayus dari Grup Bakrie (KPC, Arutmin, dan Bumi) dalam kasus mafia hukum menuai kritik terhadap Bareskrim Polri. Dikesankan bila Polri takut dan enggan menelisik ke Grup Bakrie.

"Polri tidak pernah takut atau enggan menyidik kasus apa pun. Hanya saja, pernyataan Gayus masih perlu didukung alat bukti agar Polri bisa mengembangkannya," kata penasihat ahli Kapolri, Dr Kastorius Sinaga, kepada Kompas.com, Jumat (1/10/2010).

Pengakuan Gayus itu sudah berulang kali, yaitu pada saat bertemu satgas di Singapura, penyidikan oleh tim independen Mabes Polri, dan persidangan.

"Polri telah memeriksa sejumlah pejabat grup Bakrie yang disebut sebut Gayus seperti Deny Adrian. Tetapi, masalahnya, bukti pendukung berupa nota penyerahan uang serta neraca bukti pengeluaran uang tidak ada. Padahal, perusahaan ini semua sudah go public dan secara akuntansi bisa ditelusuri karena menyangkut jumlah yang relatif besar, yaitu 3 juta dollar AS," papar Kastorius Sinaga.

Namun, Polri akan tetap mengembangkan kasus ini. Kalau perlu lewat audit forensik keuangan. "Polri mempunyai pengalaman di bidang itu. Tentu sikap Polri perlu hati-hati dan teliti mengingat efek dampaknya yang signifikan terhadap stabilitas ekonomi, khususnya pada iklim perdagangan di Bursa Efek Indonesia," ungkap Kastorius.

Di samping itu, kata sosiolog ini, konfrontasi pengakuan Gayus dengan hasil pemeriksaan mantan atasan Gayus, Maruli P Manurung, juga bisa membantu penyidik di dalam membuat kasus ini semakin jelas. (KSP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com