Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memburu Teroris Berbekal Foto

Kompas.com - 22/09/2010, 09:18 WIB

KOMPAS.com — Jika tidak ada fotografer amatir sempat memotret adegan perampokan di Bank CIMB Niaga Medan, 18 Agustus, mungkin cerita penggerebekan tersangka teroris akan berbeda. Foto hasil jepretan kamera seorang fotografer amatir inilah yang mejadi petunjuk utama Densus 88 Antiteror Mabes Polri dalam mengungkap jaringan teroris dan pelaku perampokan Bank CIMB Niaga.

"Tanpa foto ini, kerja tim kami akan sangat sulit. Kami sangat berterimakasih kepada fotografer amatiran atau siapalah dia yang telah mengabadikan aksi perampokan di Bank Niaga Cabang Aksara ini," kata Kadiv Humas Polri Iskandar Hasan kepada wartawan di Medan.

Dia menyebutkan, 77 foto yang diabadikan dari dalam rumah yang tak jauh dari lokasi perampokan tersebut memberikan gambaran jelas bagi mereka tentang pelaku. Minimal mengenali postur tubuhnya meski seluruh wajah pelaku tertutup helm.

Berbekal foto tersebut, pada 13 September Densus 88 diturunkan untuk mengungkap kasus perampokan yang menewaskan Briptu (anumerta) Imannuel Simanjuntak. Foto-foto tersebut kemudian diinventarisasi, demikian juga data kasus perampokan yang terjadi sejak April 2010.

"Dalam catatan kami, sejak April terjadi empat kali perampokan di Medan, termasuk BRI Amplas dan perampokan lainnya," katanya.

Dari keterangan sejumlah saksi-saksi, ternyata foto perampok di Bank CIMB Niaga memiliki kemiripan dengan aksi perampokan lainnya.

Pelaku perampokan tersebut komplotan teroris yang sudah dilatih di Sinabung dan satu desa di Kabupaten Deli Serdang.

Setelah memiliki bukti awal, barulah pada 19 September Tim Densus 88 melakukan penggerebekan. Penggerebekan dilakukan pada hari yang sama dalam tiga waktu yang berbeda, yakni pukul 17.30 WIB, pukul 19.00 WIB, dan pukul 21.00 WIB.

Semua penggerebekan, menurut dia, dilakukan secara serentak menggunakan personel yang cukup banyak. "Memang personel yang kami gunakan banyak agar bisa serentak karena kalau dilakukan satu per satu, pelaku keburu kabur," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, penggerebekan yang dilakukan pada pukul 17.30 WIB digelar di Tanjung Balai dan Hamparan Perak, sedangkan penggerebekan pada pukul 19.00 WIB dilakukan di sejumlah warung internet dan terakhir digelar di kawasan Hamparan Perak, Medan, dan Lampung. "Hasilnya, dari 33 anggota teroris yang terendus di Sumut, 18 orang tertangkap," katanya.

Enam dari 18 tersangka yang tertangkap merupakan pelaku perampokan Bank CIMB Niaga. Selain menggelar latihan, jelasnya, jaringan teroris di Sumut juga menjadi pencari dana lewat aksi perampokan.

Uang hasil rampokan tersebut, katanya, disalurkan untuk membiayai kegiatan jaringan tersebut. Semua jaringan teroris yang ada di Sumut masih berhubungan dengan jaringan di Bandung dan Cijanto, Banda Aceh, dan Lampung.

Petugas Densus 88 yang membongkar kasus itu, katanya, merupakan petugas serupa yang membongkar jaringan teroris di Bandung dan Aceh. "Mereka semua terkonsentrasi untuk membongkar jaringan ini," katanya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com