Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandal dan Sepatu Batik ala Kulkith

Kompas.com - 14/09/2010, 02:50 WIB

Apabila saat itu sandal-sepatu model Gladiator sedang musim, Kulkith tak ketinggalan. Jika sedang musim sandal dan sepatu flat, Agnes juga membuat model serupa, termasuk sepatu boot ala Dr Martin.

Inilah tantangan terbesar Agnes. Kreativitasnya diuji. Bagaimana dia bisa menciptakan desain unik dengan corak batik yang sesuai sehingga pas dengan selera anak muda. Dia kerap memadukan corak batik dengan kulit sintetis.

Untuk bahan, Agnes relatif tak kesulitan mendapatkannya. Di sejumlah pasar kain di Bandung, ia bisa mendapatkan kain batik yang dibutuhkan.

”Di Bandung, kain batik relatif lengkap, ada batik Pekalongan, Cirebon, Solo, Yogyakarta. Malah sampai kain tenun ikat pun ada,” katanya.

Namun, setiap kali dia berkesempatan pergi ke luar kota, Agnes bakal menyempatkan diri berburu kain batik setempat.

Dukungan teknologi

Kesuksesan Kulkith dengan Agnes sebagai motor utamanya barangkali tidak akan tercapai bila tak ada situs jejaring sosial Facebook. Saat semua orang berlomba-lomba memanfaatkan Facebook (FB) untuk bersosialisasi di dunia maya, dia tak mau ketinggalan. Dia menjadikan FB sebagai media pemasaran online.

Cara ini ditempuh Agnes sebenarnya karena saat merintis Kulkith modalnya sangat terbatas. Dengan memilih pemasaran online, ongkos promosi bisa ditekan.

”Pembeli memesan dulu, setelah membayar baru sepatu dibuat,” kata Agnes.

Cara lain yang dia tempuh adalah dengan mensponsori blogger yang dikenal luas di dunia maya sebagai fashion blogger. Nah, karena blogger itu mengapresiasi produknya dan memberi ulasan positif, jadilah penjualan sepatunya meroket.

Pembelinya tak hanya di dalam negeri. Jangkauan Kulkith sudah melebar hingga Malaysia dan Belanda. Tahun 2009 Agnes mengirim lima lusin sepatu ke Belanda. Omzet usahanya sekitar Rp 50 juta per bulan.

Sukses dengan toko online-nya, Agnes lalu merintis offline store di Bandung serta merekrut saudara dan teman-teman untuk membesarkan usahanya. Dia juga berencana membuka toko di Bali. Setelah lulus, Agnes semakin mantap membesarkan usahanya itu.(DWI AS SETIANINGSIH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com