Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman 'Travel Advisory' Provokatif

Kompas.com - 26/08/2010, 14:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa menilai ancaman pemberlakuan travel advisory bagi warga Malaysia yang akan berkunjung ke Indonesia sebagai sikap Malaysia yang berlebihan dan bernuansa provokatif.

"Tindakan itu sangat berlebihan. Kita berharap Malaysia tidak melakukan tindakan provokatif," Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa kepada wartawan di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (26/8/2010).

Menurut Saan, Malaysia sebaiknya tidak melakukan tindakan provokasi terkait dengan memburuknya hubungan kedua negara setelah insiden pelanggaran wilayah perbatasan yang dilakukan oleh polisi Diraja Malaysia, 14 Agustus.

Sebelumnya, Menlu Malaysia Anifah Aman menyatakan, jika perlu akan mengeluarkan travel advisory terkait dengan kian maraknya aksi demo yang dilakukan masyarakat Indonesia terhadap kedutaan maupun konsulat negara itu. Anifah memperingatkan, pihak Malaysia tidak akan menoleransi lebih lama lagi jika aksi terus berlangsung.

Saan menjelaskan, penyelesaian diplomatik atas insiden tersebut harus dikedepankan agar keadaan tidak semakin memburuk. Akan tetapi, kata dia, Malaysia juga harus menghormati kedaulatan wilayah Indonesia dengan tidak memancing-mancing ketegangan di kawasan Tanjung Berikat, Pulau Bintan, di Provinsi Kepulauan Riau tersebut.

Ketika ditanya tindakan yang harus diambil Pemerintah Indonesia, Saan mendesak Kementerian Luar Negeri bertindak lebih tegas dari apa yang telah dilakukan saat ini.

Sementara itu, anggota Komisi VI DPR Sutan Batoeghana menyatakan tidak setuju kalau masyarakat Indonesia langsung mengancam untuk perang dengan Malaysia. Menurut dia, terlalu berlebihan kalau ada unsur masyarakat yang menuntut pemerintah untuk menyatakan perang dengan negara tetangga itu.

Batoeghana menyatakan, masih banyak pilihan lain selain perang yang bisa dilakukan, termasuk dengan meningkatkan diplomasi ke arah yang lebih tegas. "Jangan sedikit-sedikit perang. Tidak semudah itu untuk mengambil keputusan perang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Nasional
    Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

    Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

    Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com