Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelang Pemilu, HKTI Makin Seksi

Kompas.com - 10/07/2010, 10:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Puluhan juta petani dinilai hanya menjadi obyek yang dimanfaatkan oleh para politisi untuk meraih suara dalam pemilu mendatang. Para politisi berusaha menduduki pucuk pimpinan organisasi-organisasi petani, seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Sebagian memang punya latar belakang petani atau pertanian, sebagian pernah atau masih menjadi pengurus HKTI, tetapi sebagian lagi sama sekali tak punya latar belakang petani atau pertanian.

"Banyak sekali politisi yang mendadak (ingin jadi) petani," kata Burhanuddin Muhtadi, pengamat politik dari Universitas Paramadina, saat diskusi mingguan Radio Trijaya di Warung Daun Jakarta, Sabtu (10/7/2010).

Burhanuddin mengatakan, penilaian itu dapat dilihat dari munculnya nama-nama pengurus partai dalam bursa calon Ketua Umum HKTI yang akan diperebutkan pekan depan di Bali. Selain ketua incumbent yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Geridra Prabowo Subianto, saat ini sudah bermunculan nama-nama politisi yang ingin menjadi Ketua Umum HKTI. Sebut saja Sutiyoso (mantan Gubernur DKI Jakarta yang pernah mencalonkan diri sebagai calon presiden dan saat ini menjadi Ketua Umum PKPI), Titiek Soeharto (Wasekjen Golkar), Anton Apriantono (kader PKS, mantan Menteri Pertanian), Djafar Hafsah (Ketua DPP Demokrat), dan anggota DPD, Oesman Sapta, yang juga Ketua Partai Pembangunan Daerah (PPD).

Burhanuddin menilai, perebutan posisi Ketua Umum HKTI oleh para politisi wajar karena secara statistik jumlah petani di Indonesia sangat besar atau mencapai 44,6 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. "Anggotanya luar biasa. Karena itu, HKTI menjadi incaran para politisi," ujarnya.

Djafar membantah bahwa pencalonan dirinya hanya untuk memperebutkan suara petani. Menurut dia, ia telah menjadi pengurus HKTI selama 35 tahun. "Sudah banyak perjalanan saya di tani. HKTI jangan dipolitisasi. HKTI harus netral. HKTI harus dijadikan media komunikasi petani dengan pemerintah dan swasta," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

    SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

    Nasional
    Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

    Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

    Nasional
    Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

    Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

    Nasional
    Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

    Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

    Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

    Nasional
    Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

    Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

    Nasional
    Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

    Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

    Nasional
    Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

    Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

    Nasional
    Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

    Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

    Nasional
    Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

    Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

    Nasional
    Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

    Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

    Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

    Nasional
    Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

    Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

    Nasional
    14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

    14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com