Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Disangsikan Jadi Parpol Terbuka

Kompas.com - 21/06/2010, 17:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Arbi Sanit menyangsikan Partai Keadilan Sejahtera mampu bertransformasi menjadi partai terbuka. "Itu omong kosong. Dia sendiri masih tertutup, basis sosialnya tertutup, elitenya tertutup, bagaimana bisa menjadi partai terbuka?" kata Arbi Sanit melalui telepon, Senin (21/6/2010).

Menurut dia, karakter dan struktur yang masih kaku di PKS menjadi kendala dalam transformasi menjadi partai yang terbuka. Hal itu karena identitas PKS yang masih eksklusif cukup kuat sehingga pernyataan itu menjadi retorika belaka.

Menurut dia, pernyataan tersebut hanya manuver sesaat PKS untuk meredam kemerosotan suara partai-partai berbasis Islam. "Itu maunya mau ngambil suara, sulit. Ambil suara PKB sulit, hasilnya mana, kemarin aja malah diambil suaranya," katanya.

Ia memperkirakan dalam pemilihan umum mendatang partai-partai berbasis Islam akan merosot jumlah suaranya seiring semakin luruhnya kinerja partai politik berbasis Islam. Hal itu karena masih tertutupnya basis sosial pemilih partai Islam tersebut.

Sebelumnya, PKS dalam Musyawarah Nasional ke-2 yang digelar di Jakarta, 16-20 Juni, mengumumkan akan menjadi partai yang lebih terbuka. Sekjen PKS Anis Matta pun menegaskan, partainya akan memperluas basis dukungan massa, tidak hanya dari kalangan Muslim, tetapi juga non-Muslim.

Keinginan untuk memperkuat basis massa tersebut seiring dengan target partai yang terlahir pada era Reformasi itu untuk menembus tiga besar. Saat ini posisi partai yang awalnya bernama Partai Keadilan tersebut berada pada urutan empat di bawah Demokrat, Golkar, dan PDI-P.

Perolehan suara PKS tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan partai-partai politik beraliran Islam lainnya, seperti PAN dan PKB.

Sementara itu, perolehan suara partai-partai Islam dalam pemilu 2009 merosot. Bahkan PBB, yang sebelumnya merupakan partai tujuh besar di Parlemen, terancam tidak bisa ikut pemilu berikutnya karena kemerosotan suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com