Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit-Chandra Harus Nonaktif

Kompas.com - 11/06/2010, 16:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan Jaksa Agung Hendarman Supandji mengambil langkah pengajuan Peninjauan Kembali (PK) atas kasus dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, membawa implikasi pada status keduanya di lembaga antikorupsi tersebut.

Anggota Komisi III, Gayus Lumbuun, mengatakan, pengajuan PK mengaktifkan kembali status keduanya sebagai tersangka. Dengan status tersebut, dikatakannya, UU mengatur pimpinan KPK yang berstatus tersangka harus dinonaktifkan dari jabatannya.

"Undang-undang mengatur, status pimpinan yang tersangka itu harus nonaktif. Ini bukan perkara harus ditentukan oleh Jaksa Agung atau Presiden, tapi undang-undang yang mengatur harus nonaktif," kata Gayus, dalam diskusi "Mencari Figur Ideal Pimpinan KPK", Jumat (11/6/2010) di Gedung DPR, Jakarta.

Jaksa Agung, lanjutnya, harus konsisten dengan langkah yang diambilnya dan tak menggantung posisi pimpinan KPK. "Status Bibit-Chandra, Jaksa Agung harus menentukan sikap. Jangan menyandera KPK, jadi pimpinan tapi tidak punya kewenangan apa-apa. Kalau tidak, berarti kita tidak mau menggunakan rule of law, tapi rule of man by using law, entah itu oleh Jaksa Agung atau siapa pun juga," tegasnya.

Gayus sendiri berpendapat, pengajuan PK oleh Jaksa Agung tak sesuai aturan perundang-undangan. Ia berpandangan, seharusnya Jaksa Agung melakukan deponeering untuk benar-benar menuntaskan kasus tersebut. PK tidak bisa diajukan oleh Jaksa Agung, tetapi oleh terpidana atau ahli warisnya.

Upaya hukum luar biasa itu, jelas Gayus, juga tak bisa dilakukan untuk kasus praperadilan. "PK itu untuk kasus pemidanaan dan sudah berkekuatan hukum tetap. Jangankan PK, kasasi saja tidak bisa. Hukum acara tidak ada yang di-appeal sampai ke PK," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com