Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejaksaan Tidak Akan Lakukan 'Deponeering'

Kompas.com - 10/06/2010, 15:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kejaksaan Agung memutuskan untuk tidak melakukan deponeering terhadap kasus dugaan suap yang menyeret dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto. Hal tersebut dikatakan Jaksa Agung Hendarman Supandji saat jumpa pers di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (10/6/2010).

"Terhadap saran-saran dan pendapat yang berkembang di masyarakat agar Kejaksaan Agung melakukan deponeering untuk mengesampingkan kasus Bibit Chandra, Kejaksaan berketetapan tidak melaksanakan haknya," kata Hendarman Supandji.

Ia beralasan, sejak awal Kejaksaan sudah mengambil sikap untuk menghentikan perkara tersebut dengan opsi Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKPP). Jadi, menurut Jaksa Agung, apabila sikap Kejaksaan berubah agar menghentikan dengan deponeering berarti tidak mempunyai sikap atau embivalen dalam menghentikan perkara karena opsi SKPP dan deponeering adalah dua opsi yang berbeda.

Selain itu, menurut Jaksa Agung, perkara Anggodo Widjojo yang didakwa karena mencoba melakukan penyuapan dan menghambat perkara Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto selaku pimpinan KPK sedang disidangkan di sidang perkara korupsi. Apabila perkara Chandra dan Bibit deponeering, sedangkan perkara Anggodo tidak deponeering, hal ini bisa bertentangan dengan asas equality before the law atau asas kesamaan di muka hukum.

Alasan ketiga, sesuai Pasal 35 Huruf C UU Nomor 16 Tahun 2004, untuk deponeering suatu perkara harus terlebih dahulu memerhatikan saran dan pendapat badan-badan kekuasaan negara yang berhubungan dengan masalah tersebut, yakni badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Badan-badan itu belum dipastikan sependapat dengan deponeering, bahkan badan legislatif yakni Komisi 3 DPR merekomendasikan agar Jaksa Agung menangani kasus dua pimpinan KPK secara profesional dan sesuai dengan pembuktian menurut KUHAP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com