Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansel KPK "Jemput" Akademisi

Kompas.com - 07/06/2010, 10:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Perekrutan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyisakan waktu satu pekan lagi. Seleksi yang dibuka sejak akhir Mei lalu akan ditutup pada 14 Juni mendatang.

Menteri Hukum dan HAM sekaligus Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK, Patrialis Akbar, mengatakan, hingga hari ini sudah 200 orang yang mendaftarkan diri. Kebanyakan dari kalangan advokat. Pansel pun melakukan upaya jemput bola untuk mendorong para akademisi turut mendaftarkan diri.

"Kami sudah mengirim surat resmi ke Forum Rektor untuk menyebarkan ke semua perguruan tinggi. Ini salah satu bentuk upaya jemput bola," kata Patrialis sebelum rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/6/2010).

Menurut Patrialis, dari kalangan akademisi, banyak tokoh yang dinilai kredibel dan layak menjadi calon pimpinan lembaga antikorupsi tersebut. "Tetapi tidak hanya dari kalangan akademisi, kami juga sudah mengirim surat ke kalangan lain. Namun, perguruan tinggi sementara ini dipandang lebih bersih," ujarnya.

Upaya jemput bola ini, kata Patrialis, dalam rangka melengkapi latar belakang pimpinan KPK dari berbagai kalangan. Ia menambahkan, dari 200 pendaftar, tercatat baru 40 orang yang melengkapi berkas pendaftaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

    Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

    Nasional
    Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor, Jadi Saksi Karen Agustiawan

    Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor, Jadi Saksi Karen Agustiawan

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

    Nasional
    Mengganggu Pemerintahan

    Mengganggu Pemerintahan

    Nasional
    Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

    Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

    Nasional
    Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

    Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

    Nasional
    Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

    Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

    Nasional
    Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

    Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

    Nasional
    Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

    Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

    Nasional
    Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

    Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

    Nasional
    Prabowo Bantah Pemerintahannya Bakal Terapkan Proteksionisme

    Prabowo Bantah Pemerintahannya Bakal Terapkan Proteksionisme

    Nasional
    Klaim Tak Pernah Rekomendasikan Proyek di Kementan, SYL: Semua Harus Sesuai SOP

    Klaim Tak Pernah Rekomendasikan Proyek di Kementan, SYL: Semua Harus Sesuai SOP

    Nasional
    Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen di 3 Tahun Pemerintahannya

    Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen di 3 Tahun Pemerintahannya

    Nasional
    Jelang Juni, Pemerintah Belum Putuskan Perpanjang Bansos Beras atau Tidak

    Jelang Juni, Pemerintah Belum Putuskan Perpanjang Bansos Beras atau Tidak

    Nasional
    SYL Mengaku Tak Tahu Ada Patungan di Kementan untuk Kepentingannya

    SYL Mengaku Tak Tahu Ada Patungan di Kementan untuk Kepentingannya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com