Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah! Ada Wacana Setgab Tandingan

Kompas.com - 24/05/2010, 15:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Belum selesai perdebatan pembentukan sekretariat gabungan (setgab) partai politik koalisi pemerintah, kini muncul selentingan bahwa partai politik oposisi di Parlemen hendak merapatkan barisan guna membentuk "setgab" tandingan.

Hal ini disampaikan seorang anggota Parlemen dari partai oposisi kepada para wartawan di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (24/5/2010). Anggota DPR yang menolak disebutkan identitasnya ini menggadang-gadang politisi senior dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk memimpin "setgab" tandingan itu.

Namun, ketika dikonfirmasi Kompas.com, dua politisi senior F-PDIP menampik adanya wacana "setgab" gabungan. Tidak hanya itu , dua politisi ini menentang rencana tersebut. "Setgab koalisi pemerintah saja tidak efektif, apalagi (setgab) oposisi. Wacana itu hanya terlihat reaktif. Saya rasa tidak terlalu perlu. Yang paling penting bagi teman-teman di luar pemerintahan adalah bagaimana berkoalisi dengan rakyat, menyampaikan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat," ujar politisi F-PDIP, Pramono Anung, yang juga Wakil Ketua DPR RI, kepada Kompas.com.

Pramono mengingatkan, memperjuangkan aspirasi masyarakat jauh lebih penting daripada sekadar terjebak untuk ikut-ikutan melakukan konsolidasi kekuatan partai oposisi. "Konsolidasi akan berjalan secara alamiah karena ada kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat dan jauh dari rasa keadilan masyarakat," sambungnya.

Hal yang sama diungkapkan politisi senior, Eva Kusuma Sundari. "Wacana itu tidak penting karena itu sudah suatu keniscayaan. Jika ada situasi yang tidak sesuai, maka pasti oposisi by nature akan merespons dengan memberikan alternatif penyelesaian masalah. Jadi, tidak usah dikonsensuskan. Oposisi tandingannya bersama rakyat saja, lebih menguntungkan," kata Eva, yang juga mantan anggota Pansus DPR tentang Hak Angket Bank Century.

Dia menambahkan, institusionalisasi kekuatan oposisi di Parlemen membuat ruang gerak mereka menjadi tidak taktis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

    Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

    Nasional
    MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

    MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

    Nasional
    Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

    Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

    Nasional
    Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

    Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

    Nasional
    Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

    Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

    Nasional
    Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

    Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

    Nasional
    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Nasional
    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Nasional
    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Nasional
    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Nasional
    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Nasional
    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Nasional
    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Nasional
    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Nasional
    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com