Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Temuan Kerangka Manusia di Batujaya

Kompas.com - 08/05/2010, 04:20 WIB

Yurnaldi

Setelah penemuan kerangka manusia masa akhir prasejarah bertambah dari lima menjadi enam kerangka, sepanjang Kamis (6/5), Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mulai ramai. Warga berdatangan menyaksikan langsung proses penggalian dan pengangkatan. 

Proses ekskavasi tersebut berlangsung di halaman Candi Blandongan, kompleks percandian tertua (abad V-VII) di Pulau Jawa. Pengangkatan dilakukan setelah berlangsungnya perekaman data dengan cermat berupa pemotretan, penggambaran, dan pengukuran lapisan tanah oleh arkeolog Juliadi dan timnya dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Serang.

Pengangkatan dilakukan Juliadi bersama Johan Arif, peneliti dari ITB.

Tak hanya penggalian harus dilakukan dengan sangat hati- hati, tetapi saat pengangkatan juga. Untuk mengangkat tengkorak saja, memakan waktu sekitar satu jam. Seusai tengkorak, dilanjutkan pengangkatan bagian lain kerangka. Pengangkatan diteruskan sepanjang Jumat (7/5).

Kerangka yang sudah diangkat dicatat kemudian disimpan per bagian dalam plastik guna memudahkan rekonstruksi dan pengidentifikasian.

”Kerangka manusia prasejarah yang sudah diangkat disimpan sementara di kantor BP3 Serang di Batujaya. Selanjutnya, bisa menjadi obyek penelitian ahli guna mengetahui secara tepat umur kerangka, jenis kelamin, dan rasnya, apakah dari ras Mongoloid seperti pernah ditemukan sebelumnya di sekitar candi atau Australomelanesoid,” ungkapnya.

Saat pengangkatan kerangka juga ditemukan dua logam panjang yang diduga merupakan senjata milik manusia yang dikubur itu.

Kalau sudah selesai diteliti, kerangka bisa dipajang di museum agar masyarakat bisa mengapresiasi warisan budaya yang unik dan menarik ini.

Juliadi menjelaskan, tim BP3 semula melanjutkan proses pemugaran Candi Blandongan, berupa pengembangan dan penataan kawasan candi seluas 120 x 120 meter persegi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com