Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal dan Jaminan Asuransi Jadi Kendala

Kompas.com - 10/04/2010, 03:04 WIB

BATAM, KOMPAS - Minimnya pinjaman modal dan jaminan asuransi pada budidaya perikanan menjadi kendala mendasar bagi peningkatan produktivitas ikan Indonesia. Bank dan perusahaan asuransi masih memberlakukan skema pinjaman modal dan jaminan asuransi yang sama seperti program komersial lainnya.

”Departemen Kelautan dan Perikanan menargetkan Indonesia menjadi negara produsen ikan terbesar pada 2015 nanti. Sejauh ini, kendala mendasar untuk mencapai target itu adalah permasalahan pendanaan, yakni menyangkut pinjaman modal dan jaminan asuransi,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Syamsul Ma’arif di sela-sela peresmian Stasiun Karantina Ikan Kelas I Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Jumat (9/4).

Setiap usaha peningkatan produksi, menurut Syamsul, memerlukan investasi. Artinya dibutuhkan partisipasi aktif lembaga keuangan semisal bank dan perusahaan asuransi.

Bank dibutuhkan untuk memberikan pinjaman modal. Persoalannya, suku bunga bank dinilai masih terlalu tinggi untuk masyarakat perikanan.

Sementara itu, perusahaan asuransi dibutuhkan untuk menyediakan asuransi usaha perikanan. Hal ini sangat penting karena usaha perikanan termasuk berisiko.

Persoalannya, sampai saat ini tidak ada perusahaan asuransi yang menggarap secara khusus sektor perikanan.

”Seharusnya ada skema khusus untuk usaha perikanan. Apalagi ini adalah sektor yang memang harus dibantu. Konkretnya, bank dan perusahaan asuransi sebaiknya menyediakan program khusus untuk usaha perikanan. Misalnya, suku bunga kredit semestinya di bawah suku bunga komersial,” kata Syamsul.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Batam Hariyati mengatakan, potensi pengembangan perikanan air tawar di Kota Batam sendiri sangat besar. Dari 125 hektar lahan yang potensial digarap, saat ini sudah ada sekitar 750 sampai 800 kolam ikan.

Dari sisi permintaan masyarakat di Kota Batam saja, masih tergolong besar. Bahkan sebagian kebutuhan ikan air tawar penduduk Kota Batam masih dipenuhi dari Sumatera. (LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com