Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Soal Kenaikan Gaji, Menkeu Ugal-ugalan

Kompas.com - 03/04/2010, 10:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski sudah mendapatkan bentuk kenaikan gaji dan remunerasi paling tinggi dibandingkan dengan jajaran instansi pemerintah lainnya, ternyata tidak mencegah terjadi praktik makelar kasus di Direktorat Jenderal Pajak.

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli mengatakan, kasus Gayus Tambunan merupakan contoh kecil dari kesalahan kebijakan yang dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

"Eksperimen Menkeu ini ugal-ugalan dan sembrono. Harusnya, kan, naikan dulu kinerja pegawainya, baru evaluasi untuk menaikan benefit-nya," kata Rizal Ramli dalam diskusi Radio Trijaya di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (3/4/2010). 

Ia menegaskan, secara logika dan pengalamannya, akan lebih efektif jika kinerja pegawai lebih dulu ditingkatkan. Setelah terbukti kinerja dan pretasinya meningkat, kata Rizal, baru bisa menaikan pendapatan para pegawai yang berprestasi itu. 

"Dulu, ketika zaman Menteri Keuangan Ali Wardana, juga pernah dilakukan hal seperti ini dan ketika itu gagal juga. Lha, kok, sekarang diulangi lagi," katanya. 

Kenaikan gaji, ucap Rizal, bukan menjadi solusi untuk mencegah terjadi praktik korupsi di Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak. Tindakan seseorang melakukan korupsi atau penyelewengan kewenangan lainnya, ujarnya, lebih merupakan pola perilaku dan etika seseorang yang mencerminkan kinerjanya. 

"Harusnya yang diperbaiki pola rekruitmen-nya. Gunakan ahlinya, ahli psikologi. Dipilah, mana sosok orang yang bagus, mana yang tidak. Yang bagus bisa dikasih tanggung jawab yang tinggi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com