JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kepala Bareskrim Polri Komjen Susno Duadji mengungkapkan, nama-nama kunci dalam kasus dugaan mafia kasus pajak yang telah diamankan polisi belum menyentuh jantungnya.
Meskipun buruan wahid kasus itu, pegawai Ditjen Pajak, Gayus H Tambunan, telah berhasil diminta menyerahkan diri, menurut Susno, belum berarti apa-apa. Demikian pula nama-nama lainnya, seperti mantan Direksus Bareskrim Brigjen (Pol) Edmond Ilyas, pengusaha yang diminta mengakui uang di rekening Gayus, Andi Kosasih, dan pengacara Gayus, Haposan. Belakangan, Haposan disebut sebagai sutradara kasus tersebut. Di luar tiga nama itu, masih ada markus yang lebih besar. Siapa dia?
"Markus yang lebih besar sampai dengan hari ini belum diumumkan namanya. Bukan Gayus, kalau hanya Gayus kecil itu. Bukan Andi juga, atau Brigjen Edmond. Ada yang lebih besar," kata Susno, Kamis (1/4/2010), dalam diskusi "Susno Disayang, Susno Ditendang" di Jakarta.
Akan tetapi, Susno tak menyebut siapa markus besar tersebut. Menurut dia, markus kelas kakap itu memiliki kekuatan yang bisa menghubungkan antara Mabes Polri, Kejaksaan Agung, dan Pengadilan Negeri.
"Orang ini bisa menghubungkan Gayus, Andi Kosasih, dan Edmond Ilyas. Jadi, sekarang ini belum ketahuan siapa sutradaranya. Sekarang kan baru kompol (penyidik Arafat), jenderalnya belum," ujar Susno.
Tak hanya di lingkungan kepolisian, ia juga menyebut belum terungkapnya markus di Kejaksaan Agung, Pengadilan Negeri Tangerang, dan pejabat tertinggi di Direktorat Jenderal Pajak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.