Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lodewijk F Paulus Membantah Allan

Kompas.com - 25/03/2010, 08:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat membantah berita yang ditulis Allan Nairn, seorang wartawan Amerika Serikat. Allan Nairn menulis dalam blognya, saat Pemilihan Umum 2009, beberapa aktivis partai lokal di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dibunuh prajurit Kopassus yang mendapat perintah dari petinggi di Jakarta.

"Itu omong kosong. Sejak perjanjian Helsinki (perdamaian RI-Gerakan Aceh Merdeka), semua prajurit Kopassus ditarik dari sana. Itu berarti sudah tidak ada prajurit Kopassus di NAD sejak 15 Agustus 2005," kata Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal Lodewijk F Paulus di Jakarta, Rabu (24/3/2010).

Lodewijk membantah bahwa ada prajurit Kopassus yang ditugaskan setelah itu. Ia juga membantah kemungkinan adanya beberapa prajurit yang ditugaskan secara perseorangan. Menurut Lodewijk, bisa saja berita itu dibuat oleh pihak-pihak dengan kepentingan tertentu. "Memangnya kita pasukan liar? Kita diperintahkan keluar, ya kita keluar," katanya.

Hal senada disampaikan Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen. Menurut Sagom, lewat tulisan di blognya pada 21 Maret 2010 itu, Allan Nairn mendasarkan tulisannya pada pernyataan sejumlah pihak yang terlibat dalam pembunuhan tersebut. "Sangat tidak mungkin seseorang yang dikatakan terlibat dalam pembunuhan mengakui perbuatannya kepada siapa pun," kata Sagom.

Bantahan resmi

Secara terpisah, peneliti pertahanan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jaleswari Pramodhawardani, menyarankan, akan jauh lebih baik jika TNI dan pemerintah dengan tegas dan resmi menyangkal tuduhan itu dan tidak lagi mengeluarkan tanggapan yang malah terkesan menggantung.

Jaleswari menyayangkan tulisan Allan Nairn yang menafikan banyak hal penting di internal TNI. Hal itu, antara lain, pencapaian dari proses reformasi internal TNI yang telah berjalan selama 12 tahun belakangan ini serta kondisi politik dan keamanan semasa proses pemilu di Aceh.

Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Andi Widjajanto, juga mengingatkan bahwa tuduhan Allan Nairn itu merupakan tuduhan yang sangat serius. (dwa/edn)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com