JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kabareskrim Polri, Komjen (Pol) Susno Duadji, mengaku pernah ditawari uang Rp 3 trilun untuk membuka aset Century senilai Rp 12 triliun di luar negeri yang diblokir dan merekayasa angka besaran aset tersebut. Namun, tawaran tersebut ditampik oleh Susno.
"Saya pernah ditawari Rp 3 triliun waktu itu. Tapi saya tolak. Bagi saya, uang segitu enggak seberapa. Saya enggak butuh uang itu. Gaji dan penghasilan saya dari berdagang sudah cukup bagi saya, apalagi umur saya juga enggak lama lagi. Saya enggak mau nambah dosa," kata Susno saat ditemui di kediamannya oleh Persda Network di Jakarta, Sabtu (13/3/2010).
Ketika ditanya mengenai pihak yang menawarkan uang sebesar itu, Susno enggan mengungkapnya. Terkait aset Century di luar negeri yang menurut Jampidsus Marwan Effendy menyusut menjadi Rp 3 triliun, Susno mengaku heran. Dia mengatakan, menurut data yang diberikan pihak bank Hongkong, Swiss, dan Inggris serta negara lainnya kepadanya, jumlah aset tersebut sekitar Rp 12 triliun. Bahkan, aset tersebut mencapai Rp 14 triliun karena kurs yang meningkat.
"Kok (asetnya) bisa jadi segitu, ya. Mungkin saja sudah dicairin (pemblokirnya dibuka). Buka pemblokir apa susahnya? Itu (cabut pemblokiran) kan mudah," ujarnya.
"Atau mungkin saja bank Hongkongnya yang bohong. Kan itu (aset) ada surat dokumennya, ada pembukuannya, ada nomor dan angkanya itu semua," katanya sewaktu diberitahu bahwa aset di Hongkong, menurut Marwan, tidak ada nilainya.
"Kalau dibilang tidak bernilai (asetnya) karena bentuknya SUN (surat utang negara), itu enggak benar. SUN itu bernilai bagaimana pun, dan kapan pun itu bisa dicairkan. Proses pencairannya pun mudah, 2 x 24 jam cair (uangnya)," timpalnya.
Susno mengakui bahwa selama menjabat sebagai Kabareskrim, aset tersebut dalam posisi dibekukan dan belum pernah sekali pun dibuka. Jumlah aset itu pun sudah dihitung dengan benar.
Sebelumnya, Jampidsus Marwan Effendy mengungkapkan baru-baru ini bahwa aset Century di luar negeri ternyata hanya Rp 3 triliun. Aset itu berasal dari aset di Inggris dan Swiss. Adapun aset Century di Hongkong diketahui tidak ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.