Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua BPK: Kalau Disita Pengadilan, Data Kami Berikan

Kompas.com - 29/01/2010, 15:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK Hadi Purnomo mengatakan, tidak diberikannya sejumlah data dan dokumen yang diminta Pansus Angket Kasus Bank Century bukan bertujuan untuk menghambat kerja Pansus.

Hadi mengatakan, berdasarkan UU BPK, pihaknya dilarang memberikan kertas kerja pemeriksaan (KKP). Hal itu diungkapkan Hadi dalam rapat konsultasi antara pimpinan DPR, pimpinan Pansus, perwakilan fraksi, dan sejumlah lembaga negara.

"Mengapa BPK tidak berani beri kertas kerja pemeriksaan, itu karena ada UU BPK Nomor 15 Tahun 2006 yang mengatakan, anggota BPK dilarang menggunakan keterangan, bahan, data, atau dokumen lainnya pada waktu melaksanakan tugas, kecuali untuk kepentingan penyidikan terkait tindak pidana," kata Hadi.

Jika status kerja Pansus dalam tahap penyidikan, maka BPK bisa memberikan data. "Kalau statusnya penyelidikan, tidak bisa. Kami bergerak dalam koridor hukum. Sepanjang ada payung hukum, kami siap berikan. Kami mohon payung hukum. Misalnya, kalau ada sita pengadilan, silakan saja kami berikan," ujar mantan Dirjen Pajak ini.

Sita pengadilan bisa diajukan pansus dengan meminta kepada pengadilan negeri di wilayah hukum yang berkepentingan. Hingga saat ini, masih ada penyamaan persepsi apakah BPK boleh menyerahkan data yang bersifat rahasia kepada Pansus.

"Kami butuh payung hukumnya," ujar Hadi.

Sebelumnya, pansus berharap, payung hukum dapat diberikan melalui fatwa Mahkamah Agung. Namun, karena alasan menjaga independensi, MA tak hadir dalam rapat konsultasi. Padahal, pendapat MA diharapkan dapat langsung didengar dalam forum ini.

Pansus menilai, sejumlah data dari BI dan PPATK yang saat ini ada di tangan BPK bisa membantu kerja Pansus dalam menguak sesuatu di balik kebijakan bailout Bank Century.

"Kami ingin sekali memberikan data-data itu. Tapi peraturan membatasi kami," kata Hadi lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Refleksi 26 Tahun Reformasi: Perbaiki Penegakan Hukum dan Pendidikan Terjangkau

Refleksi 26 Tahun Reformasi: Perbaiki Penegakan Hukum dan Pendidikan Terjangkau

Nasional
Diajak Jokowi Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi Kaus ke Warga

Diajak Jokowi Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi Kaus ke Warga

Nasional
Gerindra Minta soal Jatah Menteri Partai yang Baru Gabung Prabowo Jangan Jadi Polemik

Gerindra Minta soal Jatah Menteri Partai yang Baru Gabung Prabowo Jangan Jadi Polemik

Nasional
Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Nasional
PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

Nasional
Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

Nasional
PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

Nasional
PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

Nasional
Sebut Pilpres Telah Usai, PDI-P Siap Gandeng Semua Partai di Pilkada

Sebut Pilpres Telah Usai, PDI-P Siap Gandeng Semua Partai di Pilkada

Nasional
Polri Diminta Jelaskan soal Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Polri Diminta Jelaskan soal Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Nasional
Sudirman Said Harap Pilkada Jakarta 2024 Tak Lagi Timbulkan Polarisasi

Sudirman Said Harap Pilkada Jakarta 2024 Tak Lagi Timbulkan Polarisasi

Nasional
Megawati Bakal Beri Pengarahan di Hari Kedua Rakernas V PDI-P

Megawati Bakal Beri Pengarahan di Hari Kedua Rakernas V PDI-P

Nasional
Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com