JAKARTA, KOMPAS.com — Komisaris Jenderal (Pol) Susno Duadji mengaku tidak menginginkan posisi wakil kepala Polri pascadiberhentikan dari posisi kepala Bareskrim Mabes Polri. Ketidakinginan posisi nomor dua di Polri lantaran stigma negatif masih diarahkan kepadanya.
"Jangankan tidak dijadikan wakapolri, dijadikan pun saya tolak. Saya belum tepat saatnya karena saya belum clear," ucap Susno di Mabes Polri, Rabu (6/1/2010).
Dia mengatakan hal itu ketika ditanya mengenai laporan kuasa hukumnya kepada polisi terkait kasus dengan Bambang Widodo Umar. "Apakah laporan itu terkait ditunjuknya Komjen (Pol) Jusuf Manggabarani sebagai Wakapolri?" tanya wartawan.
Susno menjelaskan, stigma negatif yang masih diarahkan kepadanya adalah terlibat dalam rekayasa kasus pimpinan KPK, Bibit S Riyanto dan Chandra M Hamzah; masalah pemanggilan media masa; dan masalah lain. "Media yang mengatakan Susno yang bertanggung jawab, Susno harus mundur, ya mundurlah, gaji juga masih," ungkapnya.
"Saya distigmakan sebagai orang yang sombong, tidak boleh bicara di pers. Dulu kan dilarang bicara, satu pintu. Ya saya turuti. Kapolsek boleh ngomong, tapi bintang tiga (komjen) tidak boleh. Saya nurut, kok. Saya anak manis. Itu yang dituduhkan ke saya," aku Susno.
Kuasa hukum Susno, Johnny Situwanda, telah membuat laporan di Polres Jakarta Utara dengan terlapor Bambang atas tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik. Bambang di media telah mengatakan, Presiden sebaiknya tidak mengajukan nama Susno sebagai wakapolri karena dinilai bermasalah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.