Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Bailout dan KSSK, Boediono Diminta Keterangan Lagi

Kompas.com - 22/12/2009, 14:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Boediono masih akan dimintai keterangan lagi terkait kasus dana talangan Bank Century senilai Rp 6,7 triliun dan juga soal Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK.

"Kita masih akan memanggil kembali Pak Boediono soal bailout dan KSSK," ujar Ketua Pansus Hak Angket Bank Century Idrus Marham usai pemeriksaan Boediono, Selasa (22/12/2009) di DPR, Jakarta. 

Anggota Pansus Maruarar Sirait pun membenarkan rencana tersebut.  "Masih banyak yang perlu kita gali," ujar Maruarar.

Maruarar mengkritisi pengucuran dana talangan pada bulan November yang masih menggunakan data rasio kecukupan modal periode akhir September 2008.

Sementara itu, Idrus juga masih perlu mengejar kebijakan Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek yang diberikan kepada Bank Century. "Ini akan kita lihat. Apakah perubahan peraturan BI hanya untuk Bank Century atau semua bank? Kalau untuk semua bank, pertanyaan selanjutnya, apakah selain Bank Century ada bank lain yang turut diberikan FPJP?" ujar Idrus.

Sebelumnya, di hadapan anggota Pansus, Boediono mengatakan, selama kurun waktu September-Desember 2008, BI mengambil berbagai langkah kebijakan di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Kebijakan tersebut didukung Pemerintah dengan penerbitan Perpu Nomor 2 Tahun 2008 mengenai Amandemen UU BI yang menjadi payung hukum perubahan ketentuan FPJP.

"Selain itu, ada juga pemberlakuan crisis management protocol, penyesuaian ketentuan giro wajib minimum hingga dua kali hanya dalam selang 11 hari, perubahan persyaratan berbagai fasilitas likuiditas, termasuk operasi pasar terbuka dan transaksi Swap, serta perubahan beberapa peraturan lainnya," kata Boediono.

Ditambahkannya, BI juga memasok likuiditas Dollar dari dana cadangannya dalam jumlah besar. Semua langkah itu adalah satu kesatuan upaya untuk merespon dengan segera perkembangan krisis yang bergerak cepat.

Idrus juga mengatakan, Pansus akan melakukan konfrontasi pernyataan Boediono dengan pejabat-pejabat BI lainnya. Usai Boediono, Pansus, Selasa sore ini akan memeriksa Miranda Goeltom, Budi Mulia, Muliaman, dan Budi Rochadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com