Tragedi itu sendiri dipicu pembongkaran pondok warga di bekas perkebunan tebu desa setempat yang dilakukan Satuan Petugas (Satgas) PTPN dikawal puluhan personel Brimob, Jumat. Diduga kesal pondoknya dibongkar, ratusan warga mendatangi perkebunan BUMN itu.
Setiba di perkebunan, warga yang mayoritas membawa senjata tajam dihadang personel Brimob, karena situasi tidak terkendali, aparat membela diri menembakkan peluru karet, sehingga 19 penduduk Desa Rengas mengalami luka-luka.
Secara terpisah Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Abdul Gofur ketika dihubungi di Palembang, Minggu mengatakan, keamanan di lokasi PTPN VII itu normal dan aktivitas sudah berjalan seperti biasa.
"Situasi di perusahaan tersebut sudah kondusif dan berjalan seperti biasa, namun aparat keamanan tetap melaksanakan penjagaan di lokasi perusahaan milik negara itu supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.