Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Pelenyapan Data Kucuran Dana Century!

Kompas.com - 29/11/2009, 18:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para inisiator hak angket Bank Century diminta terus mengawasi dan tidak lengah terhadap pengumpulan data-data berkaitan dengan kucuran dana talangan bank milik Robert Tantular tersebut. Mantan Ketua MPR, Amien Rais, mengingatkan jangan sampai pengungkapannya seperti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sekitar 10 tahun lalu sehingga terjadi pelenyapan data yang membuat kasus terhenti.

"BLBI itu Rp 700 triliun. Apalagi Century yang Rp 6,7 triliun. Ada tangan setan, tangan iblis yang bisa melenyapkan data. Jadi, Anda harus was-was dengan ini. Sepuluh tahun lalu, kasus BLBI melenyapkan 700 triliun, data BLBI lenyap sehingga kasus dihentikan. Saat ini pasti juga ada upaya melenyapkan data Century," kata Amien, kepada inisiator hak angket Century yang menemuinya, Minggu (29/11).

Panitia hak angket yang akan segera terbentuk, diharapkannya, bisa bekerja sesuai tujuan awal yaitu mengungkap kasus tersebut hingga tuntas. "Pansus sebagai ujung tombak harus bisa membedah sampai habis," kata dia.

Bambang Soesatyo, inisiator hak angket asal Fraksi Partai Golkar mengungkapkan, pihaknya membutuhkan dukungan Amien dan para tokoh nasional agar hak angket tak dibelokkan dari tujuan awal. Pengusung angket berkeinginan agar kasus Century diusut tuntas hingga ke pihak-pihak yang harus bertanggung jawab atas kucuran dana tersebut.

"Kami tidak ingin mereka yang melakukan pelanggaran di hulu dan hilir hanya dikenakan sanksi administrasi. Tapi juga sanksi pidana agar menjadi pembelajaran bagi siapapun di negara ini," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com