Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan dalam Puisi dan Seni

Kompas.com - 26/11/2009, 19:05 WIB

Pakaroso

Dinginnya malam tak mengurangi panasnya suasana panggung yang makin meriah. Pemusik dan wartawan, Jodhi Yudhono dan Arul menggebrak dengan dua puisi “Ketulusanmu” dan puisi Rendra “Pamflet Cinta”. Tepuk tangan terdengar di tengah pembacaan sajak Rendra ini, seperti pada kalimat-kalimat yang begitu menggigit :
dan aku melihat wajah-wajah berdarah para mahasiswa./
Kampus telah diserbu mobil berlapis baja./
Kata-kata telah dilawan dengan senjata./
Aku muak dengan gaya keamanan semacam ini

“Kali ini lebih lepas mainnya karena aku punya waktu panjang untuk membuat aransemennya”, kata Jodhi yang juga menulis buku tentang sahabatnya, Mbah Surip. Musikalisasi puisi berikutnya dibawakan oleh Lintang Timur dan Kemuning berjudul “Tursina”.

Bengkel Seni STIAMI (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Mandala Indonesia) yang tampil berikutnya juga membawakan lagu yang terlahir dari puisi tentang harapan dan doa seorang anak berjudul “Nyanyian Awan” disusul dengan lagu “Rencana”.

Berikutnya berkolaborasi dengan Lingkar Studi Kebudayaan Universitas Bung Karno membawakan sebuah lagu dari daerah Palu berjudul “Pakaroso” tentang kebersamaan dan kedamaian di masyarakat. Vokal Novia Atriani (Astri) dan Meta Ganda Mora terdengar jernih dan enak didengar dalam balutan suara gitar, jimbe, gendang dan alat-alat musik dari bambu. Usai lagu rakyat itu, mereka pembacaan puisi karya Hujan Tarigan yang dibawakan oleh Dhepe.

Di akhir acara, pembacaan puisi spontan dibawakan oleh Hari Djogja, Sandi, Elang Darat yang membawakan puisinya “Aura Cinta” dan “Harapan”, kemudian Nanang membacakan puisi Rendra berjudul “Para Laki Tanah,”  dan diakhiri oleh Kiki yang membacakan sebuah puisi.

Dinginnya malam musim penghujan mulai terasa menerpa, sementara itu penonton masih terlihat betah menduduki separuh dari kursi-kursi yang tersedia di Wapres. (gie/des)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com