JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Tim Delapan, Todung Mulya Lubis, menyatakan prihatin jika apa yang dikatakan mantan Kapolres Jakarta Selatan Wiliardi Wizar ada rekayasa dalam proses hukum Antasari Azhar benar terjadi.
"Saya belum membaca detail mengenai kasus itu. Saya sedih jika itu benar terjadi," kata dia ketika menghadiri acara di Mabes Polri, Rabu (11/11). Hal itu dikatakan ketika diminta tanggapan mengenai pernyataan Wiliardi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemarin.
Praktisi hukum tersebut menjelaskan, terkait banyaknya tuduhan adanya rekayasa dalam proses penyelidikan dan penyidikan perkara, kepolisian perlu melakukan introspeksi diri dalam proses hukum di intenal.
Koordinator Kontras Usman Hamid yang juga hadir dalam acara mengatakan, kepolisian perlu mengklarifikasi dengan cepat mengenai pernyataan Wiliardi. Kepolisian harus menunjukkan fakta-fakta keterlibatan Wiliardi, Antasari Azhar, dan Sigit Haryo Wibisono dalam pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.
"Polisi harus menjawab dengan cepat, jangan defensif. Jangan sampai desas-desus adanya skenario atau rekayasa malah menghilangkan perkara pembunuhan. Sejauh ini saya lihat belum ada fakta yang menunjukkan ketiganya tidak terlibat," kata dia.
Pengadilan, kata Usman, pasti akan mengonfrontir keterangan Wiliardi dengan para penyidik. "Hakim akan melakukan cek silang, mempertemukan Wiliardi dengan penyidik. Pengadilan juga bisa minta penyidik membuka rekaman saat pemeriksaan berlangsung," katanya.
Dalam kesempatan sama, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna mengatakan, pihaknya akan menjelaskan secara detail mengenai perkara pembunuhan Nasrudin di pengadilan. Menurutnya, setiap orang berhak berbicara apa pun.
"Semua orang boleh berbicara, tapi faktanya akan kita buktikan seperti apa nanti. Tentu penyidik punya alat bukti rekaman (pemeriksaan) dan sebagainya. Kalau perlu dihadirkan para penyidik di pengadilan," tutur Nanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.