Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benahi Sistem Kerja Reserse Kriminal Mabes Polri

Kompas.com - 11/11/2009, 12:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis hakim sidang perkara pembunuhan berencana terhadap Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen dengan terdakwa mantan Ketua KPK Antasari Azhar perlu mendalami keterangan mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wiliardi Wizar.

Seperti diberitakan, Wiliardi mengaku, berita acara pemeriksaan dirinya direkayasa oleh penyidik. Menurut Wiliardi, dirinya dibujuk Wakil Kepala Bareskrim Polri (saat itu) Irjen Hadiatmoko (kini Staf Ahli Kapolri) untuk menandatangani BAP yang dibuat polisi.

"Kemungkinan rekayasa mungkin ada," ujar pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar kepada Kompas.com, Rabu (11/10). "Majelis hakim harus memanggil orang-orang yang disebut Wiliardi untuk meminta keterangannya. Kalau tidak sama, Wiliardi harus kembali ke BAP semula," tambahnya.

Bambang menambahkan, momen ini semakin memperkuat dorongan agar Polri perlu segera membenahi sistem kerja reserse kriminal. Dikatakannya, dalam melakukan pemeriksaan, penyidikan, dan penyelidikan, reserse kriminal perlu diawasi secara ketat.

"Mereka juga perlu diberikan pemahaman hukum secara menyeluruh. Jangan hanya pidana saja. Pendidikan hukum yang diberikan PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian) tidak cukup. Dalam beberapa kasus, analisa mereka sangat lemah sehingga masyarakat menjadi curiga ada rekayasa dalam proses tersebut," tambah Bambang.

Selain itu, lanjutnya, pimpinan Polri juga perlu menindak tegas jajarannya yang melakukan penyimpangan dalam menjalankan tugasnya. "Kalau perlu dipecat saja agar ada efek jera. Selama ini, jika ada pelanggaran, paling hanya dipindah. Nanti setelah dua-tiga tahun ditarik kembali," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com