Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang Pertama, Tifatul Diperiksa Duluan

Kompas.com - 18/10/2009, 07:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tifatul Sembiring, calon Menteri Komunikasi dan Telekomunikasi, sebagai orang pertama yang mendatangi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, untuk memeriksa kesehatan pada pukul 07.18 langsung menuju ruang periksa, Minggu (18/10) pagi.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengenakan piyama biru dan bersandal. Sepuluh menit kemudian calon Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menyusul masuk ruang pemeriksaan. Kemudian dilanjutkan calon Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.

Calon menteri periode 2009-2014 di bawah komando Susilo Bambang Yudhoyono yang sudah datang, selain itu, adalah calon Menteri Dalam Negeri Gumawan Fauzi, calon Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, calon Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Jenderal (Purn) Sutanto, calon Menteri Pendidikan Nasional M Nuh, calon Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, calon Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, calon Menteri Sosial Suryadharma Ali, calon Menteri Ekonomi Sri Mulyani Indrawati, dan calon Kepala Bappenas Salim Assegaf.

Berarti yang belum datang adalah calon Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa, calon Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, calon Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, dan calon Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.

Mereka yang akan diperiksa adalah yang telah menjalani wawancara terkait uji kepatutan dan kelayakan oleh SBY, Sabtu kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com