JAKARTA, KOMPAS.com- Badan dunia yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan UNICEF memberi perhatian serius terhadap anak-anak korban gempa di Sumatera Barat. UNICEF memperkirakan, sepertiga dari korban gempa yang selamat diperkirakan adalah anak.
"Mereka sangat rentan terhadap penyakit, kehilangan tempat tinggal, terganggunya pendidikan, dan efek trauma setelah apa yang mereka alami," kata Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia Angela Kearney dalam siaran persnya yang diterima Kompas.com, Jumat (2/10).
Berkait dengan itu, staf tanggap darurat UNICEF telah berada saat ini sudah berada di Padang untuk memastikan bahwa kebutuhan anak-anak yang paling mendesak pasca gempa dapat terpenuhi.
Untuk itu, bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dan badan-badan PBB lainnya, UNICEF akan memberikan bantuan kepada 50.000 keluarga berupa penyediaan pompa air, tempat penyimpanan air bersih, 40.000 jerigen, 40.000 peralatan kebersihan.
Juga akan dikirim pelayanan perlindungan anak, penyediaan 250 tenda sekolah, peralatan sekolah, dan rekreasi yang dapat membantu anak-anak membangun
kembali kehidupan normalnya. Bantuan awal ini diharapkan tiba di daerah bencana, Sabtu besok.
Menurut Kearney, anak-anak selalu yang terkena dampak terbesar dari situasi darurat. Sehingga, sangat penting bagi mereka untuk mendapatkan akses terhadap air bersih dan terlindungi dari acncaman diare, infeksi saluran pernafasan dan penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin seperti campak, polio dan tetanus.
UNICEF juga berusaha memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar dapat secepatnya dimulai kembali untuk membantu anak-anak ke kehidupan yang normal setelah bencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.