Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatian WNI di Australia terhadap Gempa di Padang

Kompas.com - 02/10/2009, 07:30 WIB

BRISBANE, KOMPAS.com — Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di KBRI Canberra Dr Aris Junaidi mengimbau belasan ribu pelajar dan mahasiswa Indonesia di Australia agar ikut menggalang dana kemanusiaan bagi korban bencana di Tanah Air, termasuk gempa di Sumbar.
        
"Selain fokus pada kegiatan perkuliahan, mahasiswa kita harus juga peka pada situasi di Tanah Air. Sebagai bentuk rasa simpati, penggalangan dana bagi para korban adalah kegiatan yang sangat simpatik," katanya di sela kunjungan kerjanya bersama dua diplomat dan atase Polri di KBRI Canberra ke Adelaide, Kamis (1/10).
         
Aris Junaidi mengatakan, ia sangat mendukung penggalangan dana kemanusiaan bagi para korban bencana Sumbar yang dilakukan di sela pertemuan dirinya dan ketiga unsur KBRI Canberra dengan sekitar seratus mahasiswa dan warga Indonesia di kampus Universitas Flinders, Australia Selatan, Kamis.
         
Penggalangan dana bantuan bagi para korban gempa bumi berkekuatan 7,6 pada Skala Richter yang memporakporandakan Kota Padang dan beberapa wilayah lain di Sumbar hari Rabu (30/9) pukul 17.16 WIB itu sepatutnya pula dilakukan komunitas pelajar dan mahasiswa Indonesia lainnya di seluruh Australia.
         
"Setidaknya ada enam belas ribu orang pelajar dan mahasiswa kita di Australia saat ini," katanya. Imbauan Adikbud RI di KBRI Canberra Aris Junaidi ini ditanggapi positif pengurus Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland (UQISA).
         
Kepada ANTARA yang menghubunginya secara terpisah, Presiden UQISA, Cecep Setiawan, mengatakan, pihaknya mengapresiasi imbauan Adikbud RI di Canberra itu dengan segera melaksanakan aksi penggalangan dana kemanusiaan bagi para korban gempa Sumatera.
         
"Kami mengimbau komunitas mahasiswa Indonesia di UQ agar untuk membantu ’dompet peduli’ UQISA bagi para korban gempa Sumbar," katanya.
                                                                         
Simpati Australia  
         
Cecep mengatakan, pihaknya juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Premier (Kepala Pemerintah) Negara Bagian Queensland Anna Bligh atas keprihatinan dan empatinya yang mendalam kepada para korban bencana alam yang terjadi di Indonesia, Samoa, Filipina dan Vietnam.
         
Sebagai wujud dari keprihatinannya itu, Anna Bligh bersama sejumlah menteri dan anggota Parlemen Queensland mengadakan pertemuan dengan para wakil Palang Merah Australia serta komunitas Indonesia, Samoa, Filipina dan Vietnam yang ada di kota Brisbane dan sekitarnya, katanya.
         
Pada pertemuan yang membahas upaya bantuan bagi para korban bencana, termasuk pembentukan "Premier Disaster Relief Appeal" itu, komunitas Indonesia diwakili enam orang.

Selain Cecep Setiawan, juga hadir Presiden Perhimpunan Masyarakat Indonesia (PIQ) Hendry Baiquni, Andri Setiawan (Perhimpunan Komunitas Muslim Indonesia di Brisbane), Malia Ritaningsih (Aliansi Seni Australia-Indonesia), Hamid Mawardi (PIQ), dan Taufan Akbar Mawardi (Pemuda Muslim Asia Tenggara di Brisbane).
         
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan keluarga korban bencana gempa di Sumbar. Sedikitnya 364 orang tewas dan 2.177 orang terluka dalam bencana itu. "Hati kita tertuju pada Indonesia dan warga Indonesia yang terkena dampak bencana ini," katanya dalam penjelasan persnya kepada media setempat.
         
Menlu Smith juga menegaskan kesediaan Australia mengulurkan bantuannya kepada Indonesia jika diminta. Gempa dahsyat yang melanda Sumbar itu tidak hanya menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan orang lainnya tetapi juga merusak sedikitnya 2.650 bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com