Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Noordin M Top Gelar Rapat di Johor Bahru

Kompas.com - 17/09/2009, 22:28 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Keluarga Noordin M Top mengadakan rapat di suatu tempat di Johor Bahru untuk membahas langkah yang harus diambil setelah teroris yang paling dicari itu dinyatakan tertembak mati dalam penyerbuan di sebuah rumah di Kampung Kepuhsari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jateng.

"Keluarga Noordin akan rapat untuk menentukan siapa yang akan pergi ke Jakarta untuk membawa mayatnya. Kapan akan berangkat ke Jakarta, dan akan dikubur di mana. Semuanya itu akan dirapatkan malam ini," kata Badaruddin Ismail, juru bicara keluarga Noordin M Top, dalam wawancara melalui telepon seluler, Kamis (17/9) malam.

Badaruddin mengatakan, keluarga Noordin sudah mendapat kabar dari kepolisian Malaysia, Kementerian Luar Negeri Malaysia, dan berita-berita di TV Indonesia tentang tertembaknya Noordin di Solo, bersama beberapa orang pengikutnya.

"Pemerintah Malaysia akan membantu keluarga Noordin Mohammad Top membawa pulang jenazahnya ke negara ini untuk dikebumikan," kata Menteri Dalam Negeri Malaysia Hishammuddin Tun Hussein.

Keluarga almarhum sudah diberitahu mengenai berita itu, Kamis siang, dan kini proses tes DNA dilakukan untuk mengesahkan bahwa jenazah itu adalah benar-benar Noordin M Top.

Selain Noordin, tiga teroris lain yang ditembak mati adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah; Susilo alias Adib, yang menyediakan tempat persembunyian Noordin; dan Ario Sudarso alias Aji, yang diduga sebagai pakar pembuat bom, murid dr Azahari Husin, seorang teroris asal Malaysia yang ditembak mati beberapa tahun lalu.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyatakan, buronan kasus terorisme Noordin M Top tewas dalam penyergapan di Solo, Jawa Tengah, Kamis pagi. Itu berkat penyergapan yang dilakukan Satuan Detasemen Khusus 88 Polri terhadap sebuah rumah di Kampung Kepuhsari, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, sejak Rabu (16/9) malam hingga Kamis pagi.

Rumah yang berlokasi di dekat jalan lingkar luar Kota Solo tersebut diduga menjadi tempat persembunyian pelaku terorisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com