DENPASAR, KOMPAS.com - Tewasnya gembong teroris Noordin M Top tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi pariwisata Bali dan Indonesia, tetapi juga menguntungkan destinasi negara lain di kawasan Timur Jauh, khususnya negara-negara Asia lainnya.
"Gembong teroris Noordin M Top itu berasal dari Malaysia. Jaringan dan gerakannya transnasional. Karena itu dampak positifnya bagi pariwisata juga akan dirasakan oleh banyak negara di Asia," kata Sekjen Asosiasi Perjalanan Asia Pasifik (PATA) Kawasan Bali dan Nusa Tenggara, Ratna Soebrata di Seminyak, Bali, Kamis (17/9) malam.
Menurut Ratna, gerakan terorisme di bawah jaringan Noordin M Top, selama ini tidak saja membuat takut serta khawatir pariwisata Bali dan Indonesia, tetapi juga negara-negara tetangga. "Malaysia, Singapura, Thailand dan negara lainnya di Asia selama ini turut dihantui kecemasan oleh ancaman terorisme jaringan Noordin. Wisatawan yang akan berkunjung ’berhitung’ dulu soal kondisi keamanan dan kenyamanan," kata Ratna yang juga General Manager Le Terrace Villas Seminyak.
Karena itu, kabar tewasnya gembong teroris itu akan memacu kemajuan pariwisata Bali dan Indonesia, maupun negara-negara lainnya di Asia. Noordin M Top tewas dalam sebuah penyergapan yang dilakukan polisi di sebuah rumah di Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis, bersama tiga orang lainnya yang diduga sebagai anggota jaringannya.
Menurut Ratna, promosi pariwisata selama ini selalu dilakukan dalam paket per kawasan, seperti tujuan Eropa, Timur Tengah, tujuan Timur Jauh (Far East) termasuk Asia dan paket lainnya. Oleh karena itu, dengan tewasnya Noordin M Top, diharapkan akan memacu peningkatan kunjungan wisatawan dunia ke kawasan Timur Jauh, khususnya ke Bali dan wilayah Indonesia lainnya.
Pemerintah Indonesia, khususnya aparat kepolisian, telah menunjukkan keseriusannya dalam memberantas terorisme yang sempat membuat jatuh-bangun dunia pariwisata, terutama sejak terjadinya aksi pengeboman di Bali tahun 2002 dan 2005.
Karena itu dengan tewasnya Noordin M Top, diharapkan gerakan terorisme di Indonesia bisa semakin tereliminasi, sehingga rasa aman dan nyaman mampu meyakinkan pelancong dari berbagai negara.
"Tinggal kita dari kalangan pariwisata yang harus lebih giat mempromosikan obyek wisata yang ada dengan jaminan rasa aman dan nyaman. Pariwisata kita akan bisa kembali menjadi tujuan utama pelancong dari berbagai negara," harap Ratna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.