Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Orang Ditangkap Hidup-hidup

Kompas.com - 17/09/2009, 11:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga orang yang diduga terkait tindak terorisme berhasil dibekuk hidup-hidup oleh Tim Densus 88 dalam peristiwa penggerebekan sebuah rumah di Jebres, Solo, Jawa Tengah. Mereka saat ini sedang diperiksa di Kepolisian Solo. Salah satu orang yang diamankan adalah wanita.

"Tadi pagi telah dilakukan penindakan di Solo. Tiga orang hidup dan empat orang meninggal di tempat kejadian perkara (Kampung Kepok Sari, Solo). Data detailnya nanti setelah tim dari TKP memberikan info," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Nanan Sukarna kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/9).

Dia membenarkan, saat ditanya kebenaran tentang penangkapan wanita hamil. Menurut kabar, kata dia, wanita tersebut sedang hamil. Namun, polisi belum dapat memastikannya. Oleh karena itu, wanita tersebut sedang diperiksa di sebuah rumah sakit di Solo.

Menurut kabar yang beredar, wanita tersebut merupakan Putri Munawaroh, istri Adib Susilo, penyewa rumah di RT 03 RW 11, Kampung Kepok Sari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, yang digerebek Rabu malam. Penggerebekan ini terkait terorisme di Indonesia.

Nanan mengatakan, satu dari tiga orang yang hidup itu merupakan Rohmad Puji Prabowo alias Bejo yang ditangkap di Pasar Gading Solo pukul 14.30.

Sementara itu, empat orang dipastikan tewas dalam penggerebekan di rumah sewaan Susilo. Jenazah keempatnya akan dibawa ke Rumah Sakit Polri, Jakarta, Kamis (17/9) siang ini. Keempatnya akan diidentifikasi oleh tim forensik Mabes Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com